Gempa Megathrust Selat Sunda
Gempa Megathrust Selat Sunda Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9, Begini Rilis Penjelasan BMKG
Ungkapan kekhawatiran terjadinya Gempa Megathrust di Selat Sunda dan Megathrust di Mentawai-Siberut itu diunggah Daryono di akun media sosialnya
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Dedy Herdiana
Selain itu, Megathrust Mentawai-Siberut berpotensi memicu gempa besar di masa yang akan datang pernah menimbulkan beberapa bencana sejak 1994.
Megathrust di wilayah Sumatera tersebut pernah menyebabkan gempa M 8,5 di Nias pada 1994, M 7,9 di Lampung-Bengkulu pada 2000, M 9,3 di Aceh pada 2004, dan M 8,7 di Bengkulu.
Megathrust Mentawai-Siberut juga pernah menyebabkan gempa berkekuatan M 7,3 di Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
Pada saat itu, Daryono mengatakan, gempa di wilayah tersebut merupakan rangkaian gempa yang telah diprediksi para ilmuwan.
“Karena memang hanya di segmen (zona megathrust segmen Mentawai-Siberut) ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," jelas Daryono dikutip dari Kompas.com, Selasa.
“Hanya satu-satunya di Mentawai-Siberut yang belum release (gempa). Jadi gempa hari ini (Selasa) merupakan bagian dari rangkaian gempa zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut,” tambahnya.
Daryono menjelaskan, gempa paling besar yang dipicu oleh Megathrust Mentawai-Siberut terjadi pada 10 Februari 1797.
Pada saat itu, kekuatan gempa mencapai M 8,5 dan menimbulkan tsunami besar sehingga lebih dari 300 orang meninggal.
“Artinya, sudah lebih dari 300 tahun di zona ini tidak terjadi gempa besar sehingga wajar jika para ahli menjadikan zona ini sebagai the big one yang mana menjadi perhatian para ahli,” imbuh Daryono.
Baca juga: 2 Gempa Terkini di Jawa Barat Tengah Malam Tadi Guncang Sukabumi, Pusat Gempa di Darat dan Laut
Upaya preventif BMKG
Terkait potensi gempa besar dan tsunami akibat Gempa Megathrust, Daryono menyampaikan, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, processing, dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.
Upaya lainnya adalah memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, dan industri pantai serta infrastruktur kritis, seperti pelabuhan dan bandara pantai.
Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS), dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami atau Tsunami Ready Community.
“Harapan kita, semoga upaya kita dalam memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dapat berhasil dengan dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim,” kata Daryono.
Baca juga: 4 Gempa Terkini di Jawa Barat Guncang Sukabumi dan Pangandaran, Serta di Garut Pusatnya di Darat
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Sebut Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9"
3 Kecamatan di Cianjur Selatan, Berpotensi Terdampak Tsunami 18 -26 Meter, Jika Ada Gempa Megathrust |
![]() |
---|
Heboh Soal Gempa Megathrust, Kepala BPBD Pangandaran Angkat Bicara, Minta Masyarakat Tidak Panik |
![]() |
---|
GEMPA Megathrust Selat Sunda Diungkap Peneliti BRIN: Bisa Menyebabkan Tsunami hingga Jakarta |
![]() |
---|
Ahli Gempa BMKG, Daryono: Kejadian Gempa Megathrust Tak Bisa Diprediksi Ilmuwan. Tapi Potensinya Ada |
![]() |
---|
Intensitas Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat -Banten Meningkat, BMKG: Potensi Megathrust Selat Sunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.