Gempa Megathrust Selat Sunda
Gempa Megathrust Selat Sunda Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8,9, Begini Rilis Penjelasan BMKG
Ungkapan kekhawatiran terjadinya Gempa Megathrust di Selat Sunda dan Megathrust di Mentawai-Siberut itu diunggah Daryono di akun media sosialnya
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNPRIANGAN.COM - Gempa Megathrust di Selat Sunda menjadi kekhawatiran ahli gempa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang disebutkan sama persis dengan kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Gempa Megathrust Nankai.
Gempa Megathrust kini menjadi viral di media sosial, khsusunya di platform media sosial Twitter atau X.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan tentang kekhawatirannya terhadap Gempa Megathrust di Selat Sunda dan Megathrust di Mentawai-Siberut yang sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.
Baca juga: 4 Wilayah Diguncang Gempa M 4,9 di Jawa Timur, BMKG Sebut Pusat Gempa di Malang
Ungkapan kekhawatiran terjadinya Gempa Megathrust di Selat Sunda dan Megathrust di Mentawai-Siberut itu diunggah Daryono melalui akun Twitternya pada Minggu (11/8/2024).
"Kekhawatiran ilmuwam Jepang thd Megathrust Nankai sama persis dirasakan oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Rilis gempa di dua segmen ini boleh dikata “tinggal menunggu waktu” krn sdhratusan thn blm tjd gempa besar," tulis Daryono di akun X.com @DaryonoBMKG, Minggu (11/8/2024).
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, disebutkan BMKG menyatakan gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu. Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Untuk diketahui, seismic gap adalah wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun.
BMKG memperkirakan, Gempa Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ujar Daryono dalam keterangan resminya, Minggu (11/8/2024).
Baca juga: 3 Gempa Terkini di Jawa Barat Hingga Sore Guncang Bandung, Garut dan Sukabumi, Pusat Gempa di Darat
Akibat Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut
Menurut Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widjo Kongko, Megathrust Selat Sunda memang berpotensi menyebabkan gempa besar berkekuatan M 8,7.
Namun, tidak menutup kemungkinan kekuatan gempa di wilayah tersebut mencapai M 9 atau lebih.
Hal tersebut bisa terjadi apabila terjadinya gempa akibat Megathrust Selat Sunda bersamaan dengan segmentasi yang berada di atasnya, yaitu Megathrust Enggano di Bengkulu dan sebelah timurnya, yaitu Megathrust Jawa Barat-Tengah.
“Energi yang dihasilkan dari potensi gempa itu mirip dengan gempa bumi dan tsunami Aceh 2004,” jelas Widjo dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).
Ia menambahkan, ada kemungkinan gempa akibat Megathrust Selat Sunda memicu tsunami yang lebih tinggi ketika gempa berkekuatan M 9,3 melanda Aceh pada 2004 silam.
3 Kecamatan di Cianjur Selatan, Berpotensi Terdampak Tsunami 18 -26 Meter, Jika Ada Gempa Megathrust |
![]() |
---|
Heboh Soal Gempa Megathrust, Kepala BPBD Pangandaran Angkat Bicara, Minta Masyarakat Tidak Panik |
![]() |
---|
GEMPA Megathrust Selat Sunda Diungkap Peneliti BRIN: Bisa Menyebabkan Tsunami hingga Jakarta |
![]() |
---|
Ahli Gempa BMKG, Daryono: Kejadian Gempa Megathrust Tak Bisa Diprediksi Ilmuwan. Tapi Potensinya Ada |
![]() |
---|
Intensitas Gempa Bumi di Selatan Jawa Barat -Banten Meningkat, BMKG: Potensi Megathrust Selat Sunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.