Kesehatan

125 Anak di Jawa Barat pada 2023 Mesti Cuci Darah, Berikut Penyebab dan Cara Pencegahannya

Tingkat Cuci Darah Anak Indonesia Tercatat Setiap Harinya, Ternyata Ini Penyebab dan Pencegahannya

Kompas.com
125 Anak di Jawa Barat pada 2023 Mesti Cuci Darah, Berikut Penyebab dan Cara Pencegahannya 

Lantas apa saja penybab dan cara pencegahannya?

Ilustrasi Penampakan Organ Ginjal
Ilustrasi Penampakan Organ Ginjal (Kompas.com)

Penyebab anak-anak harus cuci darah 

Bebrapa penyebab berikut ini, diejlaskan langsung dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Eka Hospital BSD Jakarta.

Beberapa anak dilahirkan dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna, sehingga fungsi penyaringan darah terganggu sejak lahir.

  • Infeksi

Infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi serius lainnya dapat merusak ginjal.

  • Kelainan Genetik

Beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif.

  • Penyakit Kronis

Penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus ginjal) dapat merusak ginjal dalam jangka panjang.

  • Obstruksi Saluran Kemih

Penyumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan tekanan pada ginjal dan merusak fungsinya.

  • Faktor Lingkungan

Paparan bahan kimia berbahaya, obat-obatan tertentu, dan polusi dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Baca juga: Ternyata Ramuan Herbal Ini Dapat Mengobati Masalah Pankreas, Hati, dan Ginjal

Langkah Pencegahan Cuci Darah pada Anak

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak terhindar dari prosedur cuci darah dan memiliki ginjal yang sehat. Berikut penjelasannya:

  • Menjaga pola makan yang sehat

Dokter spesialis anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, mengungkapkan menjaga pola makan sehat termasuk salah satu cara agar anak memiliki ginjal yang sehat, sebab makanan yang baik dikonsumsi adalah buah-buahan serta sayur-sayuran.

"Pola makan sehat akan mendorong anak untuk makan makanan yang seimbang dengan banyak buah dan sayuran," ujar dr Denta pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Hal ini turut diungkapkan oleh dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, dimana baiknya anak-anak membatasi asupan garam, terutama jika mereka berusia di bawah satu tahun.

"Batasi asupan garam terutama pada anak di bawah usia satu tahun. Sebaiknya diberikan garam sangat sedikit. Lalu seiring bertambahnya usia, maka pemberian garam bisa ditambah namun dalam jumlah yang dibatasi," ujarnya kala diwawancara HaiBunda, belum lama ini.

  • Penuhi asupan cairan anak

Jika ingin memiliki ginjal yang sehat, maka asupan cairan dalam tubuh harus tercukupi, dan selalu pastikan anak mengonsumsi air putih setiap harinya.

"Pastikan anak minum cukup air setiap hari," ungkap dr. Denta.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved