Kesehatan
125 Anak di Jawa Barat pada 2023 Mesti Cuci Darah, Berikut Penyebab dan Cara Pencegahannya
Tingkat Cuci Darah Anak Indonesia Tercatat Setiap Harinya, Ternyata Ini Penyebab dan Pencegahannya
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Hal tersebut diungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Rochady Hendra Setya.
Pada tahun 2024, sudah ada 77 kasus cuci darah yang melibatkan anak-anak mulai usia 0-15 tahun karena berbagai faktor penyebabnya.
Sementara di tahun 2023 lalu, jumlah anak yang rutin cuci darah mencapai 125 anak.
"Kasus anak yang perlu di hemodialisis di Jawa Barat tahun 2023 sekitar 125 anak, dan 2024 sampai Juli tercatat 77 anak," kata Rochady.
Meski terbilang mengalami penurunan dari data pada tahun sebelumnya, Rochady mengatakan, anak-anak yang melakukan cuci darah berasal dari berbagai daerah di rumah sakit rujukan, salah satunya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Baca juga: Lagi Musim Durian, Kenali 5 Efek Samping Makan Durian Berlebihan, Salah Satunya Picu Gangguan Ginjal
Sejauh ini RSHS pun mencatat setidaknya ada 10-20 anak per bulan yang memerlukan cuci darah rutin.
Angka tersebut tentu cukup mengkhawatirkan, sebab cuci darah jika terjadi pada anak, maka perlu dilakukan dalam jangka waktu yang panjang alias seumur hidup.
"Jadi misalnya perlu kayak hemodialisis tapi ada gagal ginjal yang memang sudah bertahun-tahun, dia harus diterapi ya itu yang gagal ginjal akut," ujarnya.
Rochady juga mengungkapkan, penyakit ginjal bisa disebabkan karena berbagai hal, salah satunya adalah efek samping obat tertentu, dampak dari dehidrasi hebat hingga mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih.
"Efek samping dari penyakit gula pada anak atau diabetes melitus pada anak ini ujung-ujungnya akan ada kerusakan ginjal. Nah nanti kerusakan ginjal ini yang akhirnya anak itu perlu Hemodialisis atau tidak," tuturnya.
Baca juga: 2 Anak di Kabupaten Bandung Terinfeksi Gagal Ginjal Akut Misterius, Satu Masih Dirawat di RSHS
Di sisi lain, cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur pembuangan racun dari dalam tubuh karena ginjal sudah rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik.
Mengutip dari berbagai sumber, prosedur cuci darah ini dilakukan dengan mengalihkan darah ke sebuah mesin untuk dibersihkan.
Tidak hanya orang dewasa, nyatanya ada banyak anak-anak di Indonesia yang perlu melakukan prosedur cuci darah di rumah sakit.
Meski memiliki penyebab yang beragam, diketahui mayoritas anak-anak datang karena gagal ginjal.
Hal ini tentunya menjadi pusat perhatian secara menyeluruh dikalangan masyarakat, terutama bagi para orang tua sebagai objek pengawas.
Baca juga: Kasus Baru Gagal Ginjal Anak, Masih Bolehkah Minum Obat Sirup?, Ini Penjelasan Kemenkes
Gagal Ginjal pada Anak
Ginjal
Cuci Darah Anak
cuci darah
Penyebab Cuci Darah pada Anak
Pencegahan Cuci Darah pada Anak
Hemodialisa
| 10 Daftar Minuman yang Dipercaya Perbaiki dan Jaga Fungsi Ginjal Secara Alami |
|
|---|
| Lagi Musim Durian, Kenali 5 Efek Samping Makan Durian Berlebihan, Salah Satunya Picu Gangguan Ginjal |
|
|---|
| Viral, Pasien Cuci Darah Mengikuti Lomba Makan Kerupuk Meriahkan HUT RI, Warganet: Ada Aja Idenya |
|
|---|
| 2 Anak di Kabupaten Bandung Terinfeksi Gagal Ginjal Akut Misterius, Satu Masih Dirawat di RSHS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ilustrasi-cara-menjaga-kesehatan-ginjal.jpg)