One Day One Hadits 10 Juli 2024: Bolehkah Puasa Asyura Namun Masih Memiliki Hutang Puasa Ramadan?

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tak terasa ya kita umat muslim sudah masuk dibulan Muharam yaitu bulan pertama di kalender Hijriah.

Muharam termasuk dalam salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam yang disebut sebagai Syahrullah (Bulan Allah).

Di bulan Muharam 1446 H ini pun, terdapat beberapa keistimewaan yang jangan sampai umat muslim lewatkan.

Maka dari itu perbanyak amalan baik di bulan Muharam salah satunya puasa.

Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Ahad, 7 Juli 2024 / 1 Muharom 1446: Tingkatkan Kualitas Diri dengan Bermuhasabah

Terdapat puasa yang dianjurkan oleh umat muslim di bulan Muharam yaitu Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura.

Namun, disatu sisi kamu bingung karena masih memiliki hutang puasa di bulan Ramadan.

Lantas, bolehkah melaksanakan puasa sunnah terlebih dahulu lalu mengqadha puasa Ramadan?

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Selasa, 9 Juli 2024 / 3 Muharam 1446 H Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Hal ini sudah dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini:

عن أبى سلمة قال،

سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، تَقُولُ: كانَ يَكونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِن رَمَضَانَ، فَما أسْتَطِيعُ أنْ أقْضِيَ إلَّا في شَعْبَانَ. قَالَ يَحْيَى: الشُّغْلُ مِنَ النبيِّ أوْ بالنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ.

Artinya: Dari Abu Salamah, mengatakan bahwa beliau mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,“Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqadha’nya kecuali di bulan Sya’ban.” Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan ‘Aisyah karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

Lantas, pelajaran apa yang terdapat didalam hadits di atas:

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Kamis, 4 Juli 2024/27 Dzulhijjah 1445 H Berusaha Bebas dari Tuntutan Kezhaliman

1. Sebagaimana pelajaran dari hadits ‘Aisyah yang di mana beliau baru mengqadha’ puasanya saat di bulan Sya'ban.

2. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan menyegerakan mengqadha’ puasa Ramadan. Jika ditunda, maka tetaplah sah menurut para ulama muhaqqiqin, fuqaha dan ulama ahli ushul. Mereka menyatakan bahwa yang penting punya azam (tekad) untuk melunasi qadha’ tersebut.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 23).

3. Inilah pendapat terkuat dan lebih tepat (yaitu boleh melakukan puasa sunnah sebelum qadha’ puasa selama waktunya masih lapang.