One Day One Hadits
One Day One Hadits 21 Juni 2024 Bertemakan Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur
Berikut Ini Dia One Day One Hadits 21 Juni 2024 Bertemakan Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, sejatinya di dunia ini terdapat dua perbedaan orang yang diberikan rezeki berlebih oleh Allah SWT yaitu orang kaya dan sebaliknya.
Dalam menjalankan kehidupan dengan rezeki yang Allah SWT titipkan padamu tersebut, wajib untuk kelola dengan baik apalagi dikelola di jalan Allah SWT.
Seperti bersedekah, berzakat, dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Jangan sampai, kita yang diberi harta berlebih malah mengahabiskannya dijalan yang dilarang oleh Allah SWT dan malah mendatangkan pahala untuk hidup kita.
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Kamis, 20 Juni 2024 / 13 Dzulhijah 1445: Non Muslim Ikut Urunan Kurban Sapi
Hal tersebut sudah dijelaskan dalam hadits berikut ini:
عن أبى ذَرٍّ رضِي اللهُ عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ الْمُكْثِرِينَ هُمْ الْمُقِلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا مَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ خَيْرًا فَنَفَحَ فِيهِ يَمِينَهُ وَشِمَالَهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ وَوَرَاءَهُ وَعَمِلَ فِيهِ خَيْرًا
Artinya: Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallama:
“Sesungguhnya orang yang banyak harta adalah yang miskin pahala pada hari kiamat kecuali orang yang Allah berikan kebaikan (harta) lalu ia membagikannya ke kanan, kiri, ke arah depan dan belakangnya, serta berbuat yang baik dengannya.” (HR. Bukhari dan Musim).
Lantas, pelajaran apa yang terdapat di dalam hadits di atas:
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST Rabu, 19 Juni 2024 / 12 Dzulhijah 1445: Boleh Berkurban dengan Kerbau
1. Yang dimaksudkan dengan ‘memperbanyak’ adalah dengan harta, dan ‘menyedikitkan’ adalah dengan pahala akhirat. Ini (terjadi) pada diri orang yang memperbanyak harta, akan tetapi dia tidak memenuhi sifat dengan yang ditunjukkan oleh pengecualian setelahnya, yaitu berinfaq”. [Fathul Bari 18/261].
Imam al-Bukhari dalam Shahihnya membuat bab “Al-Muktsiruun Hum al-Muqilluun” (Orang-orang yang banyak harta adalah mereka yang akan miskin pahala pada hari kiamat). Lalu beliau menyebutkan firman Allah Ta’ala,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?” (QS. Huud: 15-16)
Baca juga: ONE DAY ONE HADIST, Selasa, 18 Juni 2024 / 11 Dzulhijah 1445 : Hari Tasyriq
2. Dari hadits yang mulia ini, kita mengetahui bahwa mayoritas orang kaya itu lupa bersyukur kepada Pemberi nikmat hakiki, yaitu Allâh Azza wa Jalla.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.