Kanwil DJBC Jabar Edukasi Remaja di Bawah Umur Agar Tak Hisap Rokok Ilegal, Ini Alasannya

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Rokok ilegal, yaitu yang tanpa cukai atau berpita cukai palsi beredar di Jawa Barat. Dalam peredaran ini,  Jawa Barat sebagai daerah pelintasan. 

Produsen rokok-rokok itu diduga berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum disebar ke luar Jawa, rokok-rokok ilegal disebar juga di Jawa Barat. 

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Jawa Barat, Finari Manan mengatakan di Jawa Barat tidak diketemukam produsen rokok ilegal. 

"Enggak ada pelakunya di sini," katanya, setelah pemusnahan jutaan rokok ilegal dan barang kena cukai ilegal lainnya di halaman gedung Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (20/6/2024). 

Fakta yang menyedihkan dari penyebaran rokok ilegal di Jawa Barat ini adalah para remaja di bawah umur 18 tahun telah menghisap rokok-rokok ini. 

Sebabnya, kata Finari Manan, adalah karena harga rokok ilegal ini murah. 

"Karena harga rokok ini murah. Apa yang kami lakukan? Kami terus menyosialisasikan dan mengedukasi," katanya. 

Di antara yang diedukasikan adalah kesadaran bahwa merokok, apalagi dengan rokok ilegal, membahayakan kesehatan. 

"Kami masih terus mengedukasi, apapun rokoknya membahayakan kesehatan dan tidak dijual kepada anak di bawah 18 tahun," katanya. 

Kanwil DJBC Jawa Barat juga massif melakukan edukasi kepada anak-anak sekolah, anak-anak sekolah adalah objek peredaran rokok ilegal itu.(*)