Keracunan Makanan di Sukabumi

Makanan Ini Diduga Penyebab Keracunan Massal di Sukabumi, Seorang Meninggal

Puluhan warga itu merasakan gejala mual, muntah, mencret, lemas dan demam pada Senin (10/6/2024).

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com
Ilustrasi keracunan makanan 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Beragam jenis makanan diamankan untuk di uji lab oleh Dinas Kesehatan dalam kasus keracunan massal yang dialami warga Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, mengatakan, terdapat 52 orang warga Kecamatan Curugkembar diduga keracunan makanan usai menyantap hidangan di acara resepsi pernikahan di Kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten pada Minggu (9/6/2024).

Baca juga: UPDATE Keracunan Massal di Sukabumi, Korban Jadi 136 Orang, Seorang Meninggal

Puluhan warga itu merasakan gejala mual, muntah, mencret, lemas dan demam pada Senin (10/6/2024).

Mereka pun dirawat di Puskesmas Curugkembar, bahkan sejumlah korban ada yang dirujuk ke RSUD Sagaranten.

Andi mengatakan, makanan yang diamankan itu diantaranya mie hingga daging ayam yang dikonsumsi korban dalam hajatan itu.

"Para korban mengkonsumsi nasi bok atau prasmanan syukuran hajatan warga, makanan yang diamankan itu ada nasi merah, buncis, mie dan ayam," ujar Andi dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Bocah di Sukabumi Meninggal Diduga Keracunan Makanan, Begini Kondisi Puluhan Korban Lain

Dalam peristiwa itu, tadi lagi seorang bocah bernama Nasyifa (9) asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar meninggal dunia di RSUD Sagaranten tadi pagi, Selasa (11/6/2024).

"Informasi terbaru meninggal dunia satu orang atas nama Nasyifa di RSUD Sagaranten dan keluhan ringan 4 orang saat ini observasi di rumah," ucap Andi Rahman.

Namun, Dinas Kesehatan belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban, karena korban mengalami kejang-kejang, gejala yang dialami korban itu tidak dialami oleh anak-anak korban lain dalam kasus dugaan keracunan makanan itu.

"Kalau semua yang datang yang rujuk ada panas sama kejang, berarti kan bisa prediksi mengansumsikan karena bakteri. Tapi kan yang kejang itu hanya satu, kalau dari keracunan saya yakin nggk ada hubungan yang signifikan, karena yang lainnya nggk ada kejang," ujar Andi.

Saat ini, Dinas Kesehatan masih menelusuri penyebab kematian korban.

Baca juga: BREAKING NEWS, 43 Warga di Sukabumi Diduga Keracunan Makanan, Seorang Anak Meninggal Dunia

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved