Keracunan Makanan di Sukabumi

Bocah di Sukabumi Meninggal Diduga Keracunan Makanan, Begini Kondisi Puluhan Korban Lain

Nasfia dibawa ke Puskesmas Curugkembar bersama puluhan korban lain yang diduga keracunan makanan, Senin (10/6/2024).

Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Dok.Dinkes Kab. Sukabumi
Puluhan korban diduga keracunan makanan dirawat di Puskesmas Curugkembar, satu orang bocah tewas. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - Nasyifa (sebelumnya ditulis Nasfia) bocah 9 tahun asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan, Selasa (11/6/2024).

Nasfia dibawa ke Puskesmas Curugkembar bersama puluhan korban lain yang diduga keracunan makanan, Senin (10/6/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS, 43 Warga di Sukabumi Diduga Keracunan Makanan, Seorang Anak Meninggal Dunia

Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, mengatakan, awalnya terdata 52 orang diduga keracunan makanan.

Puluhan warga itu merasakan gejala mual, muntah, mencret, lemas hingga demam, mereka diduga keracunan makanan usai mengkonsumsi hidangan di acara pernikahan di Kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten pada Minggu (9/6/2024).

Puluhan warga Curugkembar itu merupakan warga yang mengantarkan mempelai pria yang ikut mengantarkan ke acara pernikahan di rumah mempelai wanita di Sagaranten.

Mual, muntah dirasakan puluhan warga Senin (10/6/2024) pagi, mereka pun dirawat di Puskesmas Curugkembar.

Bocah 9 tahun sendiri meninggal dunia setelah dirujuk ke RSUD Sagaranten.

Andi Rahman menjelaskan, korban meninggal dunia karena mengalami kejang-kejang. Dinas Kesehatan pun belum bisa memastikan korban meninggal dunia gara-gara keracunan makanan.

Menurut Andi, dalam kasus dugaan keracunan makanan ini hanya korban yang mengalami kejang-kejang.

"Kalau semua yang datang yang rujuk ada panas sama kejang, berarti kan bisa prediksi mengansumsikan karena bakteri. Tapi kan yang kejang itu hanya satu, kalau dari keracunan saya yakin nggk ada hubungan yang signifikan, karena yang lainnya nggk ada kejang," ujar Andi kepada Tribun via telepon, siang ini.

Untuk kondisi puluhan warga lain, Andi menyebut, 43 orang warga Curugkembar saat ini masih dirawat di Puskesmas Curugkembar, kondisi mereka pun mulai membaik.

"Yang dirawat di Puskesmas Curugkembar sekarang 43 orang, untuk penyebab kematian korban masih menunggu dari laporan RSUD Sagaranten," kata Andi. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved