Keracunan Makanan di Sukabumi

BREAKING NEWS, 43 Warga di Sukabumi Diduga Keracunan Makanan, Seorang Anak Meninggal Dunia

Mereka diduga mengalami keracunan makanan usai menghadiri acara pernikahan. Seorang anak dikabarkan meninggal dunia dalam dugaan keracunan makanan itu

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com
Ilustrasi keracunan makanan - 43 Warga di Sukabumi Diduga Keracunan Makanan, Seorang Anak Meninggal Dunia 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUKABUMI - 43 orang warga dirawat di Puskesmas Curugkembar, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).

Mereka diduga mengalami keracunan makanan usai menghadiri acara pernikahan.

Satu orang anak dikabarkan meninggal dunia dalam dugaan keracunan makanan itu.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman, membenarkan adanya seorang anak meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Sagaranten usai dirujuk dari Puskesmas Curugkembar.

Korban diketahui merupakan Nasfia (9) asal Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar.

Andi mengatakan, korban mengalami panas hingga kejang-kejang saat dirujuk ke RSUD Sagaranten, Senin (10/6/2024) kemarin.

Dinas Kesehatan pun belum bisa memastikan korban meninggal dunia karena keracunan makanan atau memiliki riwayat penyakit lain.

Menurut Andi, dalam kasus dugaan keracunan makanan ini hanya korban yang mengalami kejang-kejang.

"Kalau semua yang datang yang rujuk ada panas sama kejang, berarti kan bisa prediksi mengansumsikan karena bakteri. Tapi kan yang kejang itu hanya satu, saya tadi kontak ke Direkturnya tolong dibuatkan penyebab kematian. Kalau dari keracunan saya yakin nggk ada hubungan yang signifikan, karena yang lainnya nggk ada kejang," ujar Andi kepada Tribun via telepon, siang ini.

Andi menjelaskan, jika benar dampak dari keracunan makanan, berarti terdapat bakteri berbahaya di dalam makanan yang dikomsumsi.

Namun, hingga kini pihak Dinas Kesehatan masih menelusuri penyebab kematian korban.

"Yang dirawat di posko itu banyak anak sebenarnya, yang dirujuk ke rumah sakit hanya dia.

Kalau dilihat dari keracunan makanan, berarti itu racun yang ganas, kalau yang menyebabkan kejang itu, yang menyerang saraf itu rata-rata bakteri faktogen yang keras racunnya, tapi kan kasusnya hanya dia, anak-anak yang lainnya nggk ada yang kejang.

Berarti kan penyebab kematiannya bukan keracunan kalau menurut saya," ucap Andi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved