Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Dicky Candra Sentil Bencana Akhlak dan Hilangnya Bukit-bukit di BPBD
Tanpa melihat posisi Dicky Candra yang saat ini bakal nyalon di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, di pertemuan itu keduanya berbincang soal kebencanaan
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Aktor senior Dicky Candra mendatangi ke kantor BPBD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (21/5/2024) kemarin.
Kandidat Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya tersebut diketahui membuka diskusi dengan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman.
Baca juga: Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Murjani Sebut Tahapan Bacawalkot Jalur Perseorangan Tidak Rasional
Tanpa melihat posisi Dicky Candra yang saat ini bakal nyalon di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, dalam pertemuan itu keduanya berbincang ihwal kebencanaan yang diakibatkan oleh pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
"Di luar dugaan, jadi Pak Kalak, karena ternyata juga beliau Plt Kepala Dinas Pendidikan, jadi apa yang disampaikan itu sangat ilmiah dan luar biasa," tutur Dicky Candra kepada TribunPriangan.com pada Rabu (22/5/2024).
"Kemarin 'kan saya sempat kecepolosan bahas biopori dan nyambung sama beliau. Alhamdulillah, memang dibutuhkan sistem biopori yang berbeda, yang justru memang masih berkaitan dengan pelestarian alam," lanjutnya.
Dicky juga menduga bahwa ada pembangunan yang tidak ramah lingkunhan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Saya curiga, bukan suudzon ya, tapi curiga, mungkin ini banyak kejadian (bencana) yang terkait bahwa ada pembangunan yang tidak ramah lingkungan di masa lalu dan alhamdulillah (soal itu) beliau juga nyambung," ujarnya.
Sebelum membuka pembahasan tersebut, Dicky mengaku bahwa Ucu memang sudah menceritakan tentang bagaimana pembangunan yang ramah lingkungan.
"Ya karena, tidak bisa tidak, para pemimpin kita zaman dulu, bahkan pesan amanat Galunggung mengatakan, cai mah kumaha jiga alurna, mun alurna ka kenca nya ka kenca, mun ka katuhu nya ka katuhu, lamun hayang nangtung hareupeun cai terus kabawa palid, salah sorangan, naha nangtung hareupeun cai, ulah nyalahkeun cai," paparnya.
Artinya, air mengikuti jalurnya. Jika jalurnya ke kiri ya ke kiri, jika ke kanan ya ke kanan, jika ingin berdiri di hadapan air lalu terbawa hanyut, salah sendiri, kenapa berdiri di hadapan air, jangan menyalahkan air.
"Jangan pernah kita menyalahkan alam atas bencana yang terjadi, karena kebanyakan bencana terjadi gara-gara bencana akhlak. Bencana akhlak munculnya dari pola pikir kita yang cuma ingin mencari untung atau keuntungan tanpa mengindahkan fungsi daripada alam itu sendiri, jangan pernah marah sama alam. Kalau sekarang kan bukit-bukit di Tasikmalaya yang dulu katanya bagus, sekarang sudah hilang, gitu kan," jelasnya.
Dicky juga menyoroti ikon Tasikmalaya yang berupa Payung Geulis.
"Balik lagi pada tujuan Tasikmalaya, Tasikmalaya adalah payung, saya juga heran kenapa sih harus ikonnya payung? Oh, ternyata Tasikmalaya harus bisa jadi payung, untuk memayungi setiap kabupaten-kota yang ada di Priangan Timur ke depannya," tutupnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman mengatakan, pihaknya menerima kunjungan tersebut.
Viman-Dicky Bakal Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya Terpilih Hari Ini |
![]() |
---|
KPU Kota Tasikmalaya Beralasan Begini, Soal Menurunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024 |
![]() |
---|
Tim Advokasi Ivan-Dede Laporkan Dugaan Politik Uang yang Dilakukan Paslon Lain ke Bawaslu Kota Tasik |
![]() |
---|
Didatangi Masyarakat Lagi, Bawaslu Kota Tasik Akui Fokus Tangani 4 Laporan , Termasuk Politik Uang |
![]() |
---|
Antisipasi Rusuh di Momen Rapat Pleno KPU Kota Tasikmalaya, 498 Personel Gabungan Siaga Pengamanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.