Pandangan Pengamat Soal Pembunuhan Sadis Istri di Ciamis, Dua Dugaan Kuat Ini Penyebabnya

Pandangan Pengamat Soal Pembunuhan Sadis Istri di Ciamis, Dua Dugaan Kuat Ini Penyebabnya

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: ferri amiril
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Petugas kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) suami mutilasi istri di Blok Cimeong, Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jumat (3/5/2024). 

Laporan Jurnalis TribunPriagan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM - Belakangan, sempat ramai kasus pembunuhan yang begitu sadis terjadi di Jawa Barat dan Bali, mulai dari kasus mayat dalam koper di Cikarang serta kasus suami mutilasi istri di Ciamis, hingga pembunuhan PSK di Bali yang jenazahnya dimasukan ke dalam koper.

Ketua IV Asosiasi Pengajar Hukum Pidana dan Kriminologi (ASPERHUPIKI), Aliyth Prakarsa, SH MH mencermati kasus-kasus tersebut.

"Kalau dalam ilmu kriminologi, ada teori dari Cesare Lombroso yang mengategorikan kejahatan tersebut dalam the criminal of passion, atau tindak pidana yang dilatarbelakangi emosi, cemburu, atau amarah yang berlebih," ucap ahli Kriminologi tersebut kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon, Minggu (5/5/2024).

Tentu, tambah Aliyth, terjadinya kasus sadis seperti itu kerap dilatarbelakangi suatu faktor atau motif yang kuat.

"Dalam Kriminologi, seperti kasus mayat yang dimasukan ke dalam koper di Cikarang dan Bali, itu tindak pidana atau kejahatan yang purba sekali," tuturnya.

Faktornya bisa mulai dari hubungan asmara atau juga bisa penyimpangan psikologis seperti yang dituturkan Sigmund Freud dalam perspektif Psikoanalisa.

Tidak seimbangnya Id (Insting alamiah manusia yang berisi dorongan seksual dan agresif, serta ingatan tersembunyi), Ego (bagian realistis yang memediasi antara keinginan dari id dan superego), serta Superego (kesadaran moral yang mewakili nilai-nilai ideal dan selalu berorientasi pada kesempurnaan) membuat manusia lebih memungkinkan untuk melakukan perilaku menyimpang atau kejahatan.

"Kita diingatkan dalam al-kitab, bagaimana putra-putrinya Nabi Adam cemburu terhadap putra yang lain karena mendapatkan jodoh yang lebih cantik, sehingga menimbulkan amarah, dendam, serta cemburu yang begitu besar dan rela melakukan pembunuhan," lengkap Aliyth.

Biasanya, tambah dia, kasus seperti ini terkait dengan orang-orang dekat, lantaran si pelaku sebelumnya berharap banyak atau menaruh cinta yang sedemikian besar namun dikecewakan.

"Dan si pelaku akan cenderung melampiaskan kekecewaannya dengan tindakan-tindakan brutal yang kadang di luar nalar kemanusiaan," tutur Aliyth.

"Di Ciamis, seorang suami membunuh istrinya, lalu kemudian tega memutilasi, lalu juga sempat membawa bagian potongan tubuhnya di lingkungan sekitarnya," lanjut dia.

Hal seperti itu, sambung Aliyth, bisa dipicu oleh faktor ekonomi yang begitu berat sehingga kehilangan akal sehatnya.

"Mungkin juga bisa dipicu dari kondisi korban, maka membuat pelaku tidak mampu mengontrol emosinya (seperti yang diterangkan oleh Sigmund Freud dalam perspektif psikoanalisis)," lengkap dia.

Aliyth juga menyinggung kasus Very Idham Henyansyah yang terjadi beberapa waktu silam.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved