Kasus DBD di Ciamis Meningkat Tajam

LONJAKAN Kasus DBD di Ciamis hingga Maret 2024 Meningkat Tajam, Lebih Tinggi dari Tahun 2023

Waspada Kasus DBD di Ciamis Hingga Maret 2024 Meningkat Signifikan Lebih Tinggi dari Tahun 2023

Kompas.com
Waspada Kasus DBD di Ciamis Hingga Maret 2024 Meningkat Signifikan Lebih Tinggi dari Tahun 2023 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini


TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan yang signifikan hampir mencapai 300 an kasus, bahkan hingga menyebabkan dua pasien meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Menurut Kabid P2P Dinkes Ciamis Edis Herdis, kasus DBD di Ciamis semakin hari semakin meningkat dan pihaknya mengatakan ada indikasi grafik fluktuasinya lebih tinggi dibanding dengan tahun 2023.

“Grafik fluktuasinya cenderung meningkat bahkan lebih tinggi dari tahun 2023,” ungkapnya, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: TERBONGKAR, Hendak Jual Pacar Teman, Ternyata Ini Penyebab Rafi Tewas di Pinggir Jalan Tasikmalaya

Lebih lanjut, Edis mengungkapkan bahwa kasus DBD yang berhasil dikumpulkan berdasarkan laporan dari enam Puskesmas per Rabu, 6 Maret 2024 lalu berjumlah 263 kasus termasuk dua pasien yang meninggal dunia.

“Januari 2024 terdapat 58 kasus, lebih tinggi dari kasus Januari 2023 yang hanya ada 20 kasus. Pada bulan Februari 2024, tercatat 151 kasus, ditambah dengan dua pasien yang meninggal, sedangkan pada tahun 2023 hanya terdapat 21 kasus. Selanjutnya, pada bulan Maret 2024 terdapat 54 kasus,” paparnya.

Diakui Edis, Kabupaten Ciamis sudah membuat komitmen dalam mengimplementasikan peningkatan, pencegahan dan pengendalian wabah DBD sesuai arahan dalam surat edaran Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.

Baca juga: WASPADAI Pemain Predator Macan Kemayoran, Bojan Hodak Bocorkan Strategi Hadapi Persija

“Semua yang terlibat berkomitmen untuk meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan surat edaran Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya,” ujarnya.

Terkait pencegahan penyebaran DBD di Kabupaten Ciamis, pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan 10 Puskesmas tentang kasus tertinggi DBD.

"Di sisi lain, kita tetap melaksanakan PSN dan 3M plus, serta edukasi terkait kesehatan lingkungan agar masyarakat lebih waspada,” imbuhnya.

Baca juga: BEGINI Analisa Pengamat Soal Duel El Clasico Tanpa Penonton, Waspadai Gempuran Macan Kemayoran

Selain itu, peran serta masyarakat juga harus memahami betul gejala DBD dan memeriksakan diri atau anggota keluarganya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

"Langkah selanjutnya adalah meningkatkan intensitas penyuluhan melalui media sosial maupun mobilisasi penyuluhan keliling di wilayah kerja puskesmas," katanya.

Baca juga: Badan Siber dan Sandi Negara Buka CPNS 2024 untuk Formasi Analis Kemahasiswaan, Ini Syaratnya

"Masyarakat harus diberikan penyuluhan melalui audio terkait pencegahan dan pengendalian wabah DBD melalui program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Di samping itu, masyarakat juga harus menjaga daya tahan tubuh melalui perilaku hidup sehat, pola makan dengan gizi yang seimbang, istirahat, dan tidur yang cukup,” pungkasnya.

Imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami tahapan pencegahan melalui PSN dan 3M plus, serta harap segera menghubungi layanan medis bila ada gejala yang mengarah ke DBD, seperti demam, mual, muntah dan sakit di seluruh badan. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved