Ramadhan 2024

Siapa Saja yang Wajib Mengganti Puasa Qadha di Bulan Selain Ramadhan? Ternyata Ada 5 Klasifikasi Ini

Pentingkah Mengganti Puasa, Siapa Saja yang Wajib Mengganti Shaum Qodha di Bulan Selain Ramadhan?

TribunNews.com
Ilustrasi Membaca Niat Puasa. | Berikut bacaan niat Puasa Ramadhan yang bisa dilakukan sebelum melaksanakan puasa atau dibacakan malam hari setelah tarawih.(National University of Singapore) 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

Orang sakit yang diizinkan tidak berpuasa adalah orang sakit yang apabila menjalankan puasa, dapat memperparah kondisi yang bersangkutan.

Meski tidak berpuasa, namun orang tersebut harus membayar puasanya tersebut.

Baca juga: TERNYATA Begini Ketentuan Membayar Puasa Qodho Bagi Muslimah Sebelum Masuk Ramadhan 1445 Hijriah

2. Orang Sedang dalam Perjalanan Jauh

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan.

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa."

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar."

Jadi, apabila seseorang yang melakukan perjalanan jauh saat berpuasa diizinkan untuk tidak berpuasa apabila kondisinya berat dan menyulitkan.

Namun, orang tersebut wajib mengganti puasanya di kemudian hari.

3. Manusia Lanjut Usia (Manula)

Orang tua yang tidak mampu menjalankan puasa diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa. Sebagai gantinya, orang tersebut diwajibkan untuk membayar fidyah, yakni dengan memberi makan fakir miskin setiap kali orang tersebut tidak berpuasa.

Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 184:

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin."

Adapun ukuran satu fidyah adalah setengah sho', kurma atau gandum atau beras, yaitu sebesar 1,5 kg beras.

4. Wanita Hamil dan Menyusui

Nabi bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, "Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat.

Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."

Apabila ibu yang sedang mengandung dan menyusui tidak mampu berpuasa, Allah meringankan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari.

Sementara satu golongan yang dilarang untuk berpuasa adalah wanita dalam keadaan haid dan nifas.

Nabi bersabda dalam Hadis Riwayat Bukhari, "Bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya."

Wanita yang haid dan nifas dilarang berpuasa selama masa haid dan nifas tersebut, namun mereka tetap harus mengganti puasa di kemudian hari.

Baca juga: TERNYATA Begini Ketentuan Membayar Puasa Qodho Bagi Muslimah Sebelum Masuk Ramadhan 1445 Hijriah

Dengan demikian, mengganti puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan dengan segera supaya tidak lupa.

Cara menggantinya pun tak perlu puasa berturut-turut, sehingga jadwalnya bisa diatur diri sendiri.

Tata cara membayar utang puasa sama seperti puasa pada umumnya.

Kegiatan ini diawali dengan membaca niat membayar utang puasa di malam hari atau pada waktu sahur.

Niat Qadha atau Ganti Puasa Ramadhan

Dalam melaksanakan puasa qadha atau puasa pengganti di bulan Ramadhan, seperti dikutip dari laman NU Online, berikut ini dia bacaan niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat untuk mengqada puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT."

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Senin-Kamis di Bulan Rajab 1445 Hijriah

Tata Cara Qadha Puasa Ramadan

Qadha puasa Ramadan pun dikerjakan di luar bulan Ramadan sejak Syawal hingga Syakban.

Perihal untuk tata caranya sendiri, tak jauh beda dengan puasa pada umumnya.

Berikut tata cara puasa qadha atau ganti puasa Ramadhan:

1. Niat karena Allah Ta'ala

2. Disunahkan untuk makan sahur supaya lebih tahan ketika menjalani puasa

3. Menjauhkan diri dari hal-hal yang membatalkan maupun mengurangi pahala puasa

4. Memperbanyak amalan baik, seperti salat sunah dan membaca Al-Qur'an

5. Menyegerakan berbuka ketika sudah masuk waktunya

6. Membaca doa buka puasa.(*)

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved