Doa Qunut

Pandangan 4 Mazhab soal Doa Qunut Witir Dalam Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Soal Doa Qunut Witir, Ini Penejelasan 4 Mazhab dari Ustadz Adi Hidayat

SerambiNews.TribunNews.com
Pandangan 4 Mazhab soal Doa Qunut Witir Dalam Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat 

Qunut juga dapat berarti "berdiri lama", "diam", "taat", "tunduk", atau "khusyuk".

Sedangkan secara istilah, kunut adalah doa yang dibaca seorang muslim dalam salat, yang secara harfiah doa ini menajadi khilaf atau perbedaan pendapat dalam 4 mazhab.

Baca juga: Abu Ubaidah Muncul saat Momen 100 Hari Perang Israel, Perbanyak Tahajud dan Qunut di Bulan Rajab

Hal ini juga sempat dibahas oleh pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya.

Dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat dipaparkan, terdapat perbedaan pendapat mengenai doa Qunut Witir Ramadhan maupun Qunut lainnya berdasarkan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya sholat Tarawih, Witir, Tahajud, dan Rawatib, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.

Ketika umat Islam mengerjakan sholat Witir di bulan Ramadhan dianjurkan pula membaca doa Qunut.

Baca juga: HUKUM Membaca Doa Qunut Nazilah saat Sholat Jumat, Lengkap Beserta Arti dan Dalilnya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, pada zaman dulu ada sahabat yang sholat di belakang Nabi Muhammad SAW yang ketika itu tidak membaca doa Qunut, maka sahabat itu pun mengikuti Nabi SAW tidak membaca doa Qunut.

"Tapi ada sebagian sahabat sholat di belakang Nabi SAW, Nabi SAW kala itu menunaikan Qunut, ada Abdullah bin Umar, Nabi SAW pun mengajarkan doa Qunut kepada Al-Hasan, cucunya.

Dari situ disimpulkan oleh ulama, yang mau Qunut silakan," papar Ustadz Adi Hidayat dari kanal youtube Dunia Akhirat.

Imam Malik melakukan Qunut, yang mana diajarkan kepada pengikut mazhab beliau, yang dilakukan sebelum ruku' dengan bacaan sir atau pelan.

Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Imam Malik adalah putra dari sahabat besar Nabi Muhammad SAW, Anas bin Malik dan diberi nama Malik bin Anas lahir pada Tahun 93 Hijriyah.

Imam Malik dilahirkan dan tumbuh besar, serta meninggal di Madinah dan dikenal dengan Imam Madinah.

Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Qunut NaziLlah, Memohon Perlindungan hingga Terhindar dari Penyakit Mematikan

Pandangan mazhab lain, yakni Imam Syafi'i murid dari Imam Malik, lahir Tahun 150 Hijriyah, juga membaca doa Qunut namun berbeda dengan gurunya, membaca Qunut secara jahr.

"Mazhab Imam Syafi'i membaca Qunut dilakukan setelah ruku' tepatnya bangun setelah i'tidal, bacaannya sama dari Nabi SAW," terang Ustadz Adi Hidayat.

Sementara pendapat Mazhab Imam Abu Hanifah, memilih tidak membaca Qunut, sebab asalnya Nabi Muhammad tidak Qunut. Hal ini berdasarkan ada kejadian yang membuat Nabi SAW membaca Qunut namun hanya sementara saja.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved