Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru Meletus, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 4.376 Meter, Kode Warna Penerbangan Oranye

Gunung Semeru meletus dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14.003 feet atau 4.376 meter, Kamis 11 Januari 2024 menyebabkan kode penerbangan oranye

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Tangkap Layar video
Gunung Semeru meletus dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14.003 feet atau 4.376 meter, pada Kamis 11 Januari 2024 pukul 08.16 WIB. 

Saking besarnya aliran banjir, beberapa rumah warga terdampak luberan banjir yang disertai material gunung seperti pasir, lumpur, dan batu.

Sekretaris Desa Sumberwuluh Syamsul Arifin mengatakan, ada lima rumah warga yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru.

"Laporan yang kami terima sampai saat ini ada lima rumah warga yang terdampak di Sumberwuluh," kata Syamsul di Lumajang.

Informasi yang berhasil dihimpun, satu bangunan masjid di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari juga terdampak.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi 14 Maret 2023, Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 KM Arah Barat Daya

Semetara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengimbau, kepada masyarakat agar tidak berada pada jarak yang sudah ditentukan sejauh 13 kilometer dari puncak kawah di sepanjang aliran sungai yang dilewati lahar, seperti Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Bang, dan Besuk Lanang.

"Potensinya bahaya yang pasti APG, jadi masyarakat diminta untuk waspada dan tidak berada di kawasan zona merah atau kawasan rawan bencana (KRB III) yang telah direkomendasikan PVMBG maupun BPBD," pungkasnya.

Wawan mengatakan, sampai saat ini tim dari BPBD masih melakukan asesmen terhadap dampak banjir.

Namun, ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Baca juga: 7 Hektare Dinding Kawah Gunung Galunggung Longsor

"Korban jiwa sampai saat ini tidak ada, tapi tim masih ada di lapangan untuk assesment dampak banjir lahar," pungkasnya.

Akibatnya kejadian ini, 137 kepala keluarga di Dusun Sumberlangsep yang ada di seberang Sungai Regoyo terisolasi.

Sebab, jembatan penghubung yang menjadi akses satu-satunya dari Dusun Sumber kajar menuju Dusun Sumberlangsep maupun sebaliknya putus beberapa bulan lalu.

Jalan lain seperti Jembatan Limpas yang biasa dilintasi, juga tidak bisa lagi dilewati lantaran material pasir Gunung Semeru sudah menutupi badan jembatan .

Baca juga: Mengintip Area Galuh Wiyasa Streetfood Ciamis, Hari Kedua Puasa Ramadan Masih Terpantau Sepi

Diketahui, ada 470 jiwa berada di Dusun Sumberlangsep, dan hingga saat ini mereka tidak bisa lagi berkegiatan ke luar dusun.

Saat banjir besar menerjang siang tadi, kata Wawan, warga memilih mengungsi ke atas bukit yang ada di desanya.

Baca juga: UPDATE Kondisi Terkini ‌Tebing Kawah Gunung Galunggung Tasikmalaya yang Alami Longsor

"Ada satu dusun dengan 137 kepala keluarga terisolasi akibat banjir lahar yang menerjang tadi. Saat ini mereka naik ke gunung untuk menyelamatkan diri," ungkap Wawan.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved