Bayi 7 Bulan dalam Kandungan Meninggal, Diduga tak Dapat Pelayanan Medis dari Puskesmas di Ciamis

Bayi itu meninggal dunia saat Atikah dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Kota Banjar.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Nasib naas dialami ibu hamil bernama Atikah. Dia harus kehilangan bayinya yang masih berusia tujuh bulan akibat diduga tidak mendapatkan pelayanan medis dari Puskesmas Pamarican, Ciamis. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Nasib naas dialami ibu hamil bernama Atikah. Dia harus kehilangan bayinya yang masih berusia tujuh bulan akibat diduga tidak mendapatkan pelayanan medis dari Puskesmas Pamarican, Ciamis.

Bayi yang masih dikandungnya itu meninggal dunia saat Atikah dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Kota Banjar.

Kejadian bermula saat Atikah bersama suaminya Sutrisno mengunjungi Puskesmas Pamarican dengan kendaraan mobil bak terbuka dan bermaksud mendapatkan penanganan medis saat Atikah mengalami pendarahan.

Baca juga: Surat Suara Telah Lengkap, KPU Ciamis Beri Honor Segini untuk Jasa Sorlip

Namun, sesampainya di Puskesmas, bukannya mendapatkan penanganan medis, justru dua petugas jaga saat itu malah menyuruhnya untuk ke rumah sakit.

“Saat datang ke puskesmas sekitar jam satu malam, cuma ditanya pendarahan saja. Itu juga istri saya masih di dalam bak mobil," kata Sutrisno.

Setelah itu, tidak ada penanganan medis apapun apalagi mendapat surat rujukan.

Sutrisno kecewa atas pelayanan yang diberikan kedua petugas jaga di Puskesmas Pamarican tersebut.

Baca juga: Sebuah Kandang Ayam di Ciamis Terbakar Hingga Pemilik Merugi Rp 2 Miliar

“Terus terang saja saya kecewa dengan sikap dan pelayanan petugas jaga di Puskesmas Pamarican yang malah menyuruh saya untuk segera ke rumah sakit tanpa ada tindakan apapun kepada istri saya yang sedang pendarahan,” tambahnya.

Akhirnya Sutrisno bersama istrinya mendatangi rumah sakit swasta, namun di sana mereka tidak menemukan adanya petugas jaga.

Sehingga, dia melanjutkan perjalanannya menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar untuk mendapatkan pelayanannya.

Baca juga: Iwan Bule Gandeng Caleg DPRD dan Relawan Perkuat Basis Pemilih Gerindra di Ciamis

“Awalnya pihak RSUD Banjar menanyakan surat rujukan serta pendamping dari Puskesmas Pamarican, ya saya bilang saja tidak mendapatkan surat rujukan apalagi pendamping,” ujar Sutrisno.

Saat mendapatkan pelayanan medis di RSUD Banjar, Atikah harus kehilangan janin dalam kandungannya, karena tidak ada pertolongan pertama sebelumnya.

“Ya janin itu sudah tidak ada reaksi saat dalam perjalanan, karena awalnya tidak ada penanganan medis pertama,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved