Perang Israel Palestina

Jurnalis Aljazeera Samer Abudaqa Tewas Terbunuh Bom Israel di Gaza, Total 89 Wartawan Jadi Syuhada

Jurnalis Al Jazzera, Samer Abudaqa, tewas terkena bom Israel saat terjadi serangan di Khan Younis, Gaza, total sebanyak 89 jurnalis yang tewas sejak

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Wael Al-Dahdouh dan Samer Abu Daqqa dari TV Al-Jazeera sedang meliput di sebelah Madrasah Haifa di pusat kota Khan Yunis, Gaza, Jumat (15/12/2023), saat Israel melakukan serangan rudal lewat drone dan pesawat tempur. Samer Abu Daqqa tewas dalam serangan itu. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, GAZA - Jurnalis Al Jazzera, Samer Abudaqa, tewas terkena bom Israel saat terjadi serangan di Khan Younis, Gaza, Jumat (15/12/2023). 

Total jurnalis yang terbunuh Israel semenjak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mencapai 89 orang. Sementara dalam catatan Al Jazeera, jurnalis yang tewas dalam peperangan sebanyak 57 orang.

Serangan rudal dan pesawat tempur itu juga menewaskan 2 petugas sipil dan melukai wartawan lainnya, Wael Al-Dahdouh. 

Kantor Informasi Pemerintah di Gaza menyatakan 89 Jurnalis telah menjadi syuhada di Jalur Gaza akibat agresi israel sejak 7 oktober.

Kantor yang sama juga memberitakan bahwa Jumlah korban agresi israel telah meningkat menjadi 18.800 syahid dan 51.000 terluka.

Baca juga: Abu Ubaidah Kabarkan 72 Ranpur Israel Dihancurkan Pejuang, Tentara Netanyahu Mundur dari Jenin

Baca juga: Perang Dahsyat Terjadi di Jenin, Tentara Israel Dihabisi 4 Brigade Perlawanan Islam

Perwakilan Palestina untuk PBB mengatakan, “Cukup sudah cukup,” setelah pembunuhan Samer Abudaqa pada hari Jumat. Juru kamera Al Jazeera kehabisan darah setelah serangan Israel di Khan Younis, Gaza.

Ayah empat anak ini adalah jurnalis dan pekerja media Palestina ke-57 yang dibunuh sejak 7 Oktober. Jaringan Media Al Jazeera mengatakan pihaknya meminta Israel “bertanggung jawab” atas pembunuhan Abudaqa, dan mendesak komunitas internasional dan ICC untuk mengambil tindakan.

Setidaknya 18.787 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas yang direvisi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.

Jurnalis menggambarkan serangan yang menewaskan Samer Abudaqa

“Ini adalah kejahatan yang mengerikan – sebuah penargetan langsung,” kata Ibrahim Qanan, reporter jaringan pan-Arab al-Ghad.

“Rudal pertama menghantam Samer dan dia mencoba merangkak sejauh 200 meter, namun pesawat tempur Israel menghantamnya lagi dan secara langsung, sehingga dia menjadi syahid dan tubuhnya terpotong-potong.”

“Ini adalah kejahatan, siang dan malam, terhadap jurnalis dan media yang berupaya mengungkap kejahatan pendudukan Israel di Jalur Gaza," kata Ibrahim.

Setelah terkena rudal yang ditembakkan dari drone Israel, Samer Abu Daqqa terluka, tergeletak di tanah, dan terjebak di dalam Sekolah Farhana. Suara ledakan di dekat Sekolah Farhana di Khan Yunis.

Ledakan bom rudal itu membuat Jurnalis Wael Al-Dahdouh terluka di tangan dan pinggang. Saat itu, Wael Al-Dahdouh dan Samer Abu Daqqa dari TV Al-Jazeera sedang meliput di sebelah Madrasah Haifa di pusat kota Khan Yunis.

Abudaqa mengalami pendarahan selama berjam-jam setelah serangan itu, dan tim medis dicegah oleh pasukan Israel untuk dapat mendekatinya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved