Perekonomian Priangan Timur Dinilai Bakal Tetap Tumbuh Positif, BI: 4,80 hingga 5,20 Persen
Priangan Timur memiliki peluang akselerasi ekonomi melalui kuatnya permintaan domestik seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat dan Pemilu 2024
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengatakan, bahwa di tengah berbagai tekanan eksternal, Priangan Timur patut bersyukur atas capaian perekonomian daerah yang kuat dan resisten sepanjang 2023 ini.
Pernyataan itu disampaikan Aswin dalam gelaran Bewara Priangan Timur 2023 dengan tema ‘Memperkuat Sinergi, Melangkah Maju Membangun Ketahanan Ekonomi’ di Ballroom Hotel Santika, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Selasa (12/12/2023).
Gelaran tersebut merupakan ajang para pemangku kepentingan dalam menyampaikan perkembangan ekonomi terkini, dengan dihadiri oleh kepala daerah dan/atau wakilnya dari Priangan Timur.
Baca juga: 2 Kota di Priangan Timur UMKnya Melebihi Persentase Kenaikan UMP, 5 Lainnya Masih di Bawah
“Stabilitas perekonomian yang tetap terjaga, sejalan dengan inflasi Kota Tasikmalaya sebagai sister city, yang hingga November 2023 tercatat rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,11 persen year on year dan 2,57 persen year to date, sesuai sasaran target inflasi sebesar 3±1 persen,” jelas Aswin, Selasa (12/12/2023).
“Sehingga, diperkirakan perekonomian di Priangan Timur akan tetap tumbuh positif di kisaran angka 4,80-5,20 persen year on year,” kata Aswin melanjutkan.
Aswin menilai, kuatnya perekonomian Priangan Timur sepanjang tahun 2023 ditopang oleh kinerja positif berbagai faktor, seperti terciptanya stabilitas harga berkat upaya pengendalian inflasi yang berlandaskan strategi 4K, yakni menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Baca juga: 4 Kabupaten dengan UMP Terendah di Priangan Timur Jika Resmi Naik 3,57 Persen di Tahun 2024
“Juga Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), digitalisasi mulai dari sisi produksi, pemasaran, hingga transaksi pembayaran. Optimisme investor terhadap potensi ekonomi Priangan Timur, termasuk dukungan fiskal daerah melalui berbagai kebijakan dan stimulus perekonomian dan besarnya potensi sektor ekonomi yang berorientasi pada budaya dan sumber daya lokal,” paparnya.
Pencapaian positif tersebut, tambah Aswin, tentunya merupakan hasil kerja keras, sinergi, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
“Khususnya pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, media massa, dan umumnya seluruh masyarakat dalam mewujudkan pergerakan positif roda perekonomian di Priangan Timur,” kata dia.
“Nah, memasuki tahun 2024, perekonomian Priangan Timur masih dihadapkan dengan berbagai tantangan global juga domestik, seperti perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi global, termasuk perubahan iklim dan tekanan geopolitik, belum optimalnya hilirisasi sumber daya alam dan investasi di Priangan Timur, sikap wait and see pelaku usaha dengan adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dan pemanfaatan alokasi penggunaan APBD untuk belanja produktif,” lanjut Aswin.
Baca juga: Tak Biasa, Dedi Mulyadi Datang ke Pangandaran Bawa Pasukan 100 Orang dari Priangan Timur
Akan tetapi, Aswin juga menambahkan bahwa Priangan Timur memiliki peluang akselerasi ekonomi melalui kuatnya permintaan domestik seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat dan Pemilu 2024 mendatang.
Lalu, besarnya potensi sumber daya alam di Priangan Timur, seperti pengembangan agrowisata dan pengembangan UMKM, digitalisasi dan ekonomi kreatif sebagai percepatan ekonomi, terutama didukung oleh bonus demografi, serta migrasi usaha informal ke formal untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah.
“Sinergi dan kolaborasi dalam memperkuat ketahanan dan resiliensi ekonomi ini, menjadi kunci untuk mengatasi dampak dari berbagai tantangan tersebut,” ucap Aswin mengakhiri. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.