Bayi Prematur Meninggal di Klinik

Dinkes Kota Tasikmalaya Bentuk Tim Audit Buntut Bayi 1,5 Kilogram Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya telah membentuk tim pemeriksaan kematian pada bayi buntut laporan keluarga pasien terhadap satu klinik

|
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Machmud Mubarok
TribunPriangan.com/Aldi M Perdana
Klinik di Tasikmalaya Dilaporkan ke Dinkes, Diduga Lalai Sebabkan Bayi Baru Lahir Meninggal 

“Malah dipakai praktik ke mahasiswa, seperti dipakai percobaan gitu,” keluh dia.

Setelah melaporkan ke pihak Dinkes Kota Tasikmalaya, tambah Nadia, pihaknya akan menanti sikap yang dilakukan oleh dinas tersebut.

“Respons Dinkes (Kota Tasikmalaya) sih disuruh bikin laporan secara tertulis, jadi nanti katanya ada rapat audit dengan Kepala Dinkes, lalu nanti ada audit ke klinik tersebut,” ujar Nadia. 

Viral di Media Sosial

Kasus kematian bayi prematur di Tasikmalaya ini viral di media sosial. Diberitakan Serambinews, Viral di media sosial meninggalnya seorang bayi meninggal diduga usai melakukan sesi foto newborn, yakni sesi foto dari pemotretan bayi yang baru lahir hingga dugaan adanya malpraktik yang dilakukan oleh pihak klinik di sebuah klinik di Kota Tasikmalaya. 

Bayi prematur seberat 1,5 kg itu diduga tidak dirawat sesuai prosedur, bahkan pihak keluarga menyebut bayinya turut dimandikan sebelum melakukan sesi foto newborn, semua ini dilakukan pihak klinik tanpa sepengetahuan keluarga korban.

Kabar meninggalnya bayi prematur ini viral di media sosial usai dibagikan akun Instagram @nadiaanastasyasilvera pada Sabtu, (11/11/2023).

Pemilik akun yang juga sebagai kakak dari ayah kandung korban menceritakan pengalaman pahitnya usai menggunakan jasa di klinik tersebut hingga adanya dugaan tindakan malpraktik.

Diketahui, bayi tersebut lahir secara prematur pada Senin (6/11/2023) pukul 22.00 WIB. Namun keesokan harinya pihak klinik mengembalikan bayi tersebut ke pihak keluarga, mereka mengatakan jika bayi itu tidak perlu dirawat lebih lanjut.

"Selasa jam 08.30 bayi disuruh pulang! Tidak dikasih surat kepulangan dan berkas-berkas apapun," pungkasnya.

KRONOLOGI

Dikutip dari surat yang berisi aduan yang diunggah akun Instagram @nadiaanastasyasilvera, surat aduan yang dibuat oleh suami korban, Erlangga Surya Pamungkas dan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

 Dalam surat tersebut, sang suami membeberkan kronologi meninggalnya anak pertamanya itu hingga terkait pelayanan buruk klinik.

"Saya atas nama ERLANGGA SURYA PAMUNGKAS warga Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya ingin membuat pengaduan. Adapun kronologis nya akan saya uraikan dari awal sampai akhir dengan jelas dan rinci sesuai yang saya dan istri saya alami," katanya mengawali cerita. 

Berawal pada Senin, 13 November 2023 sekitar pukul 16.00 WIB, istrinya Nisa Armila, datang ke Klinik Alifa di Bantarsari Kecamatan, Bungursari, Tasikmalaya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved