Gerhana Bulan

Gerhana Bulan Parsial Akan Terjadi Pada Minggu 29 Oktober Dini Hari, Ini Amalan Sesuai Sunnah Nabi

Gerhana bulan parsial akan terjadi pada Minggu 29 Oktober 2023, ini ibadah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW saat terjadi gerhana bulan

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
bmkg.go.id
Gerhana bulan parsial akan terjadi pada Minggu (29/10/2023) dini hari. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Gerhana bulan parsial akan terjadi pada Minggu (29/10/2023) dini hari. Umat Islam disyariatkan untuk melakukan sejumlah ibadah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dilansir dari BMKG.go.id, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra Bumi.

Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut.

Baca juga: Tak Terlihat Total, Puncak Gerhana Matahari di Lembang Hanya Tampak 42,5 Persen

Baca juga: Mengamati Gerhana Bulan Total 8 November 2022 Saat Hujan, Bisakah? Ini Faktanya

Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Pada tahun 2023 terjadi 4 (empat) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 2 (dua) kali
gerhana Bulan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
1.
Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
2.
Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,
3.
Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan
4.
Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia

Informasi dari Badan Hisab dan Rukyat Kota Bandung, menjelaskan, bahwa rangkaian fase Gerhana Bulan Parsial secara Global terdiri atas:

1) Mulai Fase Awal P1: 01:01:47 WIB.
2) Fase Umbra Awal U1 (Gelap): 02:35:18 WIB.
3) Fase Umbra Maksimum (Gelap): 03:13:51 WIB.
4) Fase Umbra Akhir U4: 03:52:39 WIB.
5) Fase Akhir P4 Rangkaian Gerhana: 05:26:20 WIB.

Secara hisab dan rukyat setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia akan mengalami gerhana bulan pada waktu yang bersamaan.

Bulan akan terhalang bayangan Bumi maksimum mencapai 0,1220 Magnitude. Sehingga secara perlahan suasana lingkungan bulan yang mengalami gerhana bulan akan meredup dan nampak gelap.

Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, Nabi Shallallaahu 'alaihi wassallam bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.
(HR. Bukhari No. 1044)

Saat terjadi Gerhana Bulan Parsial disyari'atkan untuk:

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved