KNPI Kota Bandung Dorong Optimalisasi Potensi Pariwisata dan Ekraf di Setiap Kewilayahan
Kota Bandung mengutamakan sektor jasa pelayanan dalam meningkatkan pendapatan di sektor PAD dan peningkatan ekonomi kreatif.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Kota Bandung telah dinobatkan sebagai kota kreatif dunia di bidang desain oleh UNESCO dan bergabung dalam jejaring kota kreatif UNESCO sejak 11 Desember 2015 sampai sekarang.
Kota Bandung mengutamakan sektor jasa pelayanan dalam meningkatkan pendapatan di sektor PAD dan peningkatan ekonomi kreatif.
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kota Bandung menggelar simposium pariwisata dan ekonomi kreatif versi pemuda pada Sabtu lalu di Aula Gelanggang Generasi Muda, Jalan Merdeka.
Baca juga: Trofi Piala Dunia U-17 Singgah di Kota Bandung, Legenda Persib Ikut Hadiri Tur Trophy Experience
Hadir sebagai narasumber, seperti Wakil Ketua Bidang Parekraf DPD KNPI Kota Bandung, Andi Rachman, Ketua Kompepar Kota Bandung, Dawny Elang, Kepala Bidang Ekraf Disbudpar Kota Bandung, Faisal Tacher, dan tokoh seniman Bandung, Ullido serta penampilan akustik dari Bandung potensial.
"Kami berharap dari simposium ini, DPD KNPI Kota Bandung ke depan bakal mendata potensi pariwisata dan ekraf di setiap kewilayahan. Mudah-mudahan ke depannya juga kami akan selenggarakan Expo Parekraf se-Kota Bandung," kata Andi Rachman.
Ketua DPD KNPI Kota Bandung, Mochamad Edwin Khadafi menyampaikan, pihaknya akan terus berkomitmen dalam berkolaborasi bersama pemerintah untuk meningkatkan dan mengoptimalkan potensi pariwisata serta ekraf, khususnya di level kewilayahan.
Baca juga: Pj Wali Kota Bandung Bambang Ajak Santri Bangun Situasi Kondusif dan Tingkatkan Intelektual
Bukan hanya itu, dirinya juga terus mendorong pemerintah melalui Disbudpar guna mengoptimalkan fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas ekraf.
Kabid Parekraf Disbudpar Kota Bandung, Faisal Tacher pun menambahkan, pemerintah Kota Bandung mengapresiasi kegiatan tersebut.
Menurutnya, isu peningkatan dan optimalisasi potensi pariwisata dan ekraf yang ada di kewilayahan, seperti kampung rajut, kampung akustik, wisata cibunut, dan kampung lainnya, mesti terus dikembangkan lebih lanjut. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.