Pemilu 2024

AHY Siap Menangkan Prabowo di Pilpres 2024, Dorong Kader Demokrat Lakukan Ini untuk Pileg

AHY pun menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk tetap fokus memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia kedelapan.

Tribun Jabar/Muhammad Nandri Pilatrama
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau kerap disapa AHY memimpin rapat pleno pengurus DPP Demokrat pada Jumat (13/10/2023). AHY menyampaikan dua agenda utama dalam rapat tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau kerap disapa AHY memimpin rapat pleno pengurus DPP Demokrat pada Jumat (13/10/2023). AHY menyampaikan dua agenda utama dalam rapat tersebut.

Pertama, pembaharuan perkembangan situasi politik terkini mengenai pemilihan presiden dan terkait pemilihan anggota legislatif.

"Alhamdulillah setelah kami deklarasi dukungan capres kepada pak Prabowo, penerimaan publik secara umum positif. Ada sekitar 60 persen mengatakan langkah kami sudah tepat keluar dari koalisi sebelumnya dan 54 persen tepat bergabung ke koalisi mendukung capres Prabowo Subianto," katanya, Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Selain Penurunan Baliho dan Spanduk, DPC Demokrat Kota Bandung Bakal Bubarkan Relawan Anies-AHY

AHY pun menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk tetap fokus memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia kedelapan.

Kepada para pengurus DPP Demokrat, AHY menjelaskan pertemuan SBY dan Jokowi pada 3 Oktober lalu.

Menurut AHY, pertemuan itu didorong para elit pimpinan partai koalisi Indonesia maju.

"Demokrat ada dalam koalisi Indonesia maju, tentunya secara umum partai-partai pengusung ialah partai yang ada di dalam pemerintahan. Jadi, jika pak SBY bertermu silaturahim dengan presiden Jokowi akan bagus. Terlebih, mungkin terakhir one on one pertemuan, sepertinya empat tahun lalu," katanya.

Baca juga: Anies-Cak Imin Deklarasi, Demokrat Kabupaten Bandung: Kami Tetap Besar

Selain itu, AHY pun menampik informasi yang beredar jika pertemuan itu membahas mengenai tukar guling, semisal mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri.

"Jadi, itu tak benar 100 persen. Tak ada pembicaraan terkait hal itu. Urusan kabinet, tentu semua menjadi hak preogratif presiden, sehingga hanya pak presiden yang bisa mengutarakannya," ucapnya.

Adapun terkait cawapres, AHY mengaku masih terus dilakukan penggodokan dan mengaku para ketua umum partai pengusung Indonesia Maju diundang Prabowo untuk membahas banyak hal.

Sebagai pendatang paling baru, kata AHY, Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Demokrat.

Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, Demokrat Jabar Ajak Masyarakat Ramaikan Lomba dan Mohon Dukungan untuk 2024

"Apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat, kami mempunyai hak di sana dan kami dibuka ruang memberikan pandangan serta menyampaikan aspirasi. Kami tak mengusulkan kader utama, tapi kami menyampaikan baik juga untuk dipikirkan, nama bu Khofifah dengan sejumlah faktor dan pertimbangan. Namun, akhirnya kami kunci dengan kalimat jelas, yang menjadi masukan Demokrat, selebihnya pengambilan keputusan soal cawapres ya dikembalikan ke pak Prabowo," katanya.

Posisi Demokrat, lanjutnya, ada tiga, yakni pertama ingin Prabowo menang dalam Pilres 2024.

Kemudian kedua, kewenangan untuk memilih cawapres ditentukan Prabowo sebagai capres, dan ketiga Demokrat akan berjuang penuh memenangkan Prabowo, sehingga siapa pun nanti pasangan Prabowo, Demokrat akan mendukungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved