KNPI Kota Bandung Dorong Penguatan Ekonomi Digital, Dinilai Mampu Tekan Pengangguran

BPS Kota Bandung mencatat pada 2022, sebanyak 137.100 orang di Kota Bandung masuk dalam kategori pengangguran.

Kompas.com
Ilustrasi transformasi digital dalams sektor ekonomi 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Angka pengangguran di Kota Bandung masih relatif tinggi, pemerintah pun didorong untuk menguatkan sektor ekonomi digital.

Hal itu diungkapkan Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi, saat talk show bertajuk “Peran Sentral Transformasi Digital Tahun 2023” di Grand Pacific Hotel, Jumat (29/9/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah penduduk Kota Bandung dari hasil sensus penduduk pada 2022 sebanyak 2.461.533 jiwa.

Baca juga: FMBR Tolak Penggunaan Stadion Si Jalak Harupat Bandung Jadi Venue Kegiatan Politik

Namun 9.55 persen atau 137.100 orang di antaranya masuk dalam kategori pengangguran.

Menurutnya, angka pengangguran masih cukup besar. Bahkan, mayoritas dari mereka yang menganggur bahkan generasi muda.

"Hari ini dinamika yang ada adalah berkembangnya teknologi informasi di era digital. Kita mesti bisa mengoptimalkan digitalisasi yang ada saat ini untuk ikut bagaimana menekan pengangguran," kata Edwin.

Saat ini, kata dia, berbisnis tidak mutlak harus memiliki toko offline. Pihaknya pun mendorong pemerintah untuk bisa melakukan penguatan ekonomi secara digital.

Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi
Ketua KNPI Kota Bandung, Muhammad Edwin Khadafi, saat memberikan penjelasan soal “Peran Sentral Transformasi Digital Tahun 2023” di Grand Pacific Hotel, Jumat (29/9/2023).

"Harapannya itu bisa lebih banyak juga menghadirkan lapangan pekerjaan dan mengoptimalkan pemasukan ekonomi warga kota yang belum punya penghasilan," ujarnya.

Selain itu, Edwin juga menyoroti banyaknya program dari pemerintah terkait ketenagakerjaan.

Menurutnya, jangan sampai berlimpahnya program akan tetapi tidak tersalurkan informasinya kepada masyarakat.

"Ini juga kita mendorong agar pemerintah lebih optimal lagi dalam menginformasikan program-program baik untuk pengentasan masalah ketenagakerjaan ini," ucapnya.

Baca juga: Misi Balas Dendam Persib Bandung, Sempat Dipermalukan Persita Tangerang 4-0

Kemudian, pihaknya pun mengajak komunitas bisnis yang fokus pada sektor ekonomi seperti Hipmi, Kadin dan sebagainya untuk berkolaborasi dalam menekan angka pengangguran.

"Contoh program dari pemerintah sudah selesai melakukan program pelatihan. Nah ini kita punya Kadin, Hipmi, punya lembaga komunitas bisnis, bagaimana dikoneksikan antara peserta yang sudah beres pelatihan di pemerintah ini tidak selesai pasca pelatihan itu saja, ada proses inkubasi yang bisa dikolaborasikan ke teman-teman di sana," ujarnya.

Di sisi lain, Edwin menyebut tingginya angkanya pengangguran tidak terlepas dari bonus demografi.

Baca juga: 3 Pemain Persib Bandung akan Absen Hadapi Persita Tangerang, Siapa Saja?

Ketika angkatan usia produktif tinggi dan tidak diimbangi dengan pertumbuhan industri maupun kewirausahaan, lanjutnya, maka tercipta pengangguraan.

Solusinya, imbuh dia, mau tidak mau harus didorong lebih banyak entrepreneurship.

Dengan begitu, lapangan pekerjaan yang terus dipaksa membuka lowongan, tetap diiringi dengan kesempatan entreprenurship yang banyak.

"Ini kewirausahaan harus didorong menghadirkan industri-industri baru yang menyerap lapangan kerja pada akhirnya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved