Harga Beras di Bandung Melambung Tinggi

JERIT PEDAGANG di Pasar Kosambi Bandung Imbas Mahalnya Harga Beras, Segini Harga Beras Premium

Harga beras terus merangkak naik yang berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakat di Bandung.

TribunPriangan.com/ Putri Puspita
Penjual beras di Pasar Kosambi yang sepi pembeli 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Putri Puspita

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Harga beras terus merangkak naik yang berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakat di Bandung.

Suasana Pasar Kosambi Bandung di pagi hari cukup ramai dengan aktivitas jual beli sayuran maupun buah-buahan.

Namun kios beras PD Mekar Sari di Pasar Kosambi tampak sepi pembeli.

Baca juga: BEREDAR FOTO Anggota DPRD Pangandaran Tertidur Pulas hingga Main HP saat Rapat Paripurna

Baca juga: UPDATE Harga BBM Hari Ini 14 September 2023, Ternyata Segini Bocoran Harga Shell Super Terbaru

Pedagang beras Pasar Kosambi, Ardi mengatakan sejak awal September kiosnya tidak ramai karena harga beras yang terus merangkak naik.

"Kenaikan harga beras  terjadi sejak akhir Agustus hingga sekarang. Naiknya  bertahap Rp 300 rupiah tapi terus-terusan gak berhenti," ujar Ardi saat ditemui di kiosnya, Kamis (14/9/2023).

Ardi mengatakan kenaikan harga beras ini mencapai Rp 2.000-3.000 per kilogramnya.

Baca juga: NAIK LAGI, Ternyata Segini Bocoran Harga BBM Pertamina Terbaru di SPBU Seluruh Indonesia

"Harga beras normalnya Rp 10.000 per kilogram, sudah tidak ada, paling murah di angka Rp 13.000 sedangkan untuk beras premium harganya dari Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram," kata Ardi.

Harga yang tinggi ini dikatakan Ardi dikeluhkan oleh pembelinya karena biasanya dengan harga Rp 13.000 per kilogram, mereka sudah bisa mendapatkan beras premium.

Hal ini pun berdampak pada daya beli masyarakat yang membeli beras di kiosnya.

Baca juga: KRONOLOGI Puncak Habibi Geopark dan Gunung Rangagading Sukabumi Terbakar, Butuh Waktu 8 Jam

"Biasanya banyak yang beli sekarung dengan, kalau sekarang berkurang, paling belinya 15 kilogram," ucapnya.

Kenaikan harga beras ini kata Ardi diakibatkan adanya gagal panen dan belum ada penyaluran dari bulog.

"Biasanya ketika harga melambung tinggi, kalau bulog ada stok banyak berlimpah akan disalurkan ke pasar-pasar tradisional, cuma sekarang memang belum ada," tutur Ardi.

Baca juga: BEREDAR FOTO Anggota DPRD Pangandaran Tertidur Pulas hingga Main HP saat Rapat Paripurna

Sulitnya heras saat ini pun terjadi di pabrik yang biasa mengirim ke kiosnya.

"Kalau saya biasanya pembelian minta  di kirim, sampai sekarang juga belum sampai karena memang dari pabriknya belum ada," ujar Ardi.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved