Berita Viral
Gegara Taruh Pembersih Lantai Sembarangan dan Diminum sang Anak, Nyawa Tak Tertolong
Viral, Nyawa Tak Tertolong, Ibu di Taru Pembersih lantai Sembarangan, Berujung Diminum sang Anak
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
semakin lama, perasaan sakit itu semakin menjalar. saya merasa seperti ada yg terbakar di dalam tenggorokan dengan sedikit rasa pahit. sangat sakit sekali.
panas dan susah bernafas.
Pada saat itu, saya merasa tidak sanggup menahan rasa panas dan sakitnya, sehingga saya berlari ke kamar mandi dengan sisa kemampuan yang saya miliki. saya membuka mulut di bawah kran air dan langsung mengalirkan air dari kran ke dalam mulut. berharap dapat mengguyur rasa sakit dan panas. berhasil? tentu tidak.
saya sampi berusaha masuk ke dalam bak air untuk mendinginkan rasa panas tersebut. tapi percuma. panas tersebut dari dalam tenggorokan saya. jadi rasa panas dan sakit itu tetap ada dan terus mencekik. hingga akhirnya saya terjatuh pingsan di bawah kran air yang masih menyala di atas kepala saya.
selang berapa lama, saya ditemukan oleh tetangga kos. saya dicarikan bantuan darurat. dicarikan air dengan dipaksa untuk meminum dengan disuapi tetapi hasilnya saya justru muntah dan berwarna hitam. lama dan panik, dengan meminjam mobil tetangga kos, saya dilarikan ke rumah sakit.
Di IGD, saya langsung dipasang selang diminta untuk menelan selang dan saya terus menerus memuntahkan isi perut yang berwarna hitam. saya muntah hitam selama hampir 3hari dan dipasang selang dari hidung untuk membantu perawat dan dokter memberi saya susu sebagai "makanan" untuk saya. " ungkap seseorang yang tak disebutkan identitasnya tersebut.
Baca juga: Viral, Bak Syuting Film Action Masinis KAI Brantas Jalan Berlatar Kobaran Api Jadi Sorotan Warganet
Hal ini tentu dapat menjadi pelajran bagi siapa saja, terutama bagi para orang tua, agar lebih bijak dan berghati-hati saat menaruh barang-barang dengan bahan-bahan yang berkapasitas berbahaya di dalam rumah, yang bisa dijangkau oleh anak-anak.
Berusahalah menjauhkan segala benda yang berpotensi dapat menjadi penyebap anak dalam bahaya, jika memiliki anak di di bawah 10 tahun terlebih bagi anak dalam masa pembelajaran yakni balita.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.