Naik Sepeda ke Tanah Suci, Pasutri Asal Purbalingga Baru Sampai Ciamis, Begini Cerita Dukanya

Namun bekal utama untuk menempuh perjalanan ribuan km dengan menggunakan sepeda tersebut yang paling utama menurut Nur adalag niat yang mantap dan ihklas. Serta bertawakal kepada Allah SWT.

“Insyaallah dengan tawakal, serta niat yang ikhlas semuanya akan mampu dilewati. Insyaallah perjalanan akan lancar,” katanya penuh yakin.

Untuk perjalanan jauh menggunakan sepeda tersebut, Arif an Nur memilih tempat istirahat adalah kantor Muhammadiyah yang ada didaerah yang dilewati. Atau di rumah komunitas gowes setempat. Berikut tentunya masjid, pom bensin atau kantor polisi menjadi tempat singgah yang aman.

Begitu juga nanti kalau sudah melintas ke luar negeri. Rute perjalanan yang akan ditempuh, setelah dari Indonesia akan masuk ke Malaysia menyeberang Selat Malaka, terus menuju Thailand, India, terus ke Uni Emirat Arab.

“Mudah-mudahan April sudah sampai di Abu Dabi. Dengan menggunakan visa umroh, masuk Mekah dari Abu Dabi,” jelas Nur.

Targetnya menunaikan salat Idul  Fitri 1445 H di Mekah, dan kemudian stand by di tanah suci  sambil menunggu musim haji 2024 M.

Guna kelancaran perjalanan naik sepeda menuju tanah suci tersebut pasangan suami-istri asal Purbalingga ini mendapat panduan langsung dari Ustad Fauzan.

Dukanya dalam perjalanan?  “Sampai saat ini dukanya adalah saat melewati tanjakan. Sepedanya harus dituntun,” imbuhnya.

Apapun dukanya menurut Nur, insyaallah akan dilewati dengan niat dan tekad yang iklhas.

Niatnya tidak hanya menunaikan haji ke tanah suci, tetapi juga menyalurkan hobi gowes.

“Gowes tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga bisa digunakan untuk beribadah. Mohon doanya,” ujar Nur.(*)