Naik Sepeda ke Tanah Suci, Pasutri Asal Purbalingga Baru Sampai Ciamis, Begini Cerita Dukanya

Banyak jalan menuju Mekah, banyak cara agar sampai ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang ke-5.

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/Andri M dani
Naik sepeda ke tanah suci, dua pasutri asal Purbalingga Baru Samapi Ciamia 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Banyak jalan menuju Mekah, banyak cara agar sampai ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang ke-5.

Namun apa yang dilakukan pasangan suami istri, tukang martabak dari Purbalingga ini mungkin hal yang tidak biasa serta penuh risiko.

Yakni naik sepeda dari Purbalingga menuju Mekah, menempuh perjalanan jauh sekitar 8.221 km dengan menggenjot pedal sepeda (gowes).

Arif Mulyono (48) dan istrinya, Nur Laeli (47), memulai perjalanan menuju tanah suci Mekah, berangkat dari rumahnya di  Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja Purbalingga Jateng, Minggu (9/7/2023).

Saat berangkat dari rumah mengayuh asa menuju tanah suci Mekah, Ahad (9/7) tersebut, Arif Mulyono  dan Nur Laeli  dilepas oleh anggota keluarga, para tetangga dan komunitas gowes.

“Bahkan anak bungsu saya yang masih di SMP nganterin juga pakai sepeda sampai ke tapal batas (batas Purbalingga dengan Banyumas),” ujar Nur Laeli kepada sejumlah wartawan di Masjid Agung Ciamis Selasa (11/7/2023) siang.

Selasa (11/7/2023) siang tersebut Arif dan istri tengah beristirahat di Masjid Agung Ciamis untuk menunaikan salat Zuhur. Setelah melakukan perjalanan pakai sepeda sejak Ahad (9/7) dua hari lalu, tukang martabak dari Purbalingga tersebut sudah sampai di Ciamis.

“Harapannya  hari Minggu (16/7) sudah ada di Bandung.  Maklum  tanggal 16/7, hari pernikahan anak kami yang sulung di Bandung. Kami mampir dan istirahat dulu di Bandung, setelah itu melanjutkan perjalanan lagi,” ungkap ibu dua anak tersebut.

Berangkat naik haji dengan cara tak biasa yang dilakukan pasangan suami istri tersebut ternyata terinspirasi dari perjalanan Ustad Fauzan yang berangkat ke Mekah dengan naik sepeda dari tanah air menuju tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

“Di Mukmatar Solo (pertengahan November 2022) lalu, kami bertemu dengan Ustad Fauzan. Kami sesama penggemar gowes, benar-benar terinspirasi untuk melakukan hal yang sama,” ujar Nur Laeli yang menyebutkan juga, untuk hadir ke arena Mukmatar ke 48  Muhammadiyah di Solo 16 November 2022 tersebut ia bersama suami berangkat dari Purbalingga menuju Solo dengan menggunakan sepeda.

Setelah disusun rencana dan dimatangkan persiapan. Akhirnya perjalanan menuju suci dari Purbalingga dimulai Ahad (9/7) dengan menggunakan sepeda standard  untuk perjalanan jauh, sepeda federal (sepeda touring).

Untuk perjalanan yang  diperkirakan akan memakan  waktu sekitar  9 bulan tersebut, Arif dan Nur tidak hanya meninggalkan pekerjaannya sebagai tukang martabak tetapi juga meninggalkan dua anaknya.

“Kebetulan anak kami yang sulung sudah dewasa, tanggal 16 Juli nanti menikah dan resepsinya di Bandung. Sementara yang bungsu, masih SMP, tinggal sama neneknya,” katanya.

Guna menempuh perjalanan jauh tersebut Arif dan Nur sudah mempersiapkan bekal secara mandiri secukupnya. “Alhamdulillah, dua hari perjalanan dari Purbalingga sampai Ciamis, bekalnya masih utuh. Di perjalanan banyak yang bantu, terutama dari kalangan komunitas gowes,” ujar Nur.

Meski sudah mempersiapkan bekal secara mandiri, pasangan suami-istri tukang martabak tersebut tak menolak bantuan dari pihak manapun.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved