Pemilu 2024

Profil Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Masuk Bursa Cawapres Disandingkan dengan Anies Baswedan

Berikut ini dia profil Yenny Wahid putri Gus Dur yang masuk bursa Cawapres disandingkan dengan Anies Baswedan

Instagram/@yennywahid
Yenny Wahid Putri Gus Dur 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Nama Yenny Wahid masuk dalam bursa calon wakil presiden yang digadang-gadang Partai Demokrat untuk mendampingi Anies Baswedan.

Yenny Wahid merupakan putri dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Diketahui, bahwa Yenny Wahid tak tanggung-tanggung masuk kedalam bursa cawapres untuk disandingkan dengan Anies Baswedan.

Lantas, seperti apa sosok sebetulnya Yenny Wahid? bagaimana rekam jejak dirinya bisa jadi cawapres Anies Baswedan?

Baca juga: Sosok Penting Ini Bakal Hadir dalam Acara Deklarasi Relawan Anies di Pesisir Garut, Siapa?

Baca juga: PKS Serahkan Cawapres ke Anies Baswedan, Targetkan 80 Persen Suara di Jabar pada Pilpres 2024

Profil Yenny Wahid

Yenny Wahid merupakan salah seorang politikus Indonesia dan merupakan aktivis Nahdlatul Ulama.

Wanita pemilik nama Zannuba Ariffah Chafsoh ini lahir pada tanggal 29 Oktober 1974.

Sosok yang sering disapa dengan “Mbak Yenny” ini merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Gus Dur dan juga Sinta Nuriyah.

Dalam hal pendidikan, Yenny Wahid diketahui pernah bersekolah di SMA Negeri 28 Jakarta serta menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Indonesia (UI).

Namun dirinya tak lama mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia.

Baca juga: Hasil Survei Sementara Anies Berada di Bawah Ganjar dan Prabowo, Begini Jawabannya

Akhirnya, dirinya memutuskan untuk keluar dari Universitas Indonesia dan lanjut berkuliah jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Trisakti.

Bahkan selain itu juga, Yenny Wahid pun tercatat melanjutkan pendidikan gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.

Yenny Wahid pun sempat berprofesi sebagai wartawan yang memilki tugas khususdi Timor-Timur dan Aceh mendampingi ayahnya Gus Dur.

Bahkan, dalam tugasnya tersebut sebagai wartawan, ia berhasil membuat liputan pasca-referendum.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat Ungguli Prabowo, Anies Tertinggal Jauh

Dan akhirnya, Yenny mendapatkan anugerah Walkley Award berkat liputannya tersebut.

Bukan hanya disitu saja, kiprahnya dalam bidang jurnalistik ini pun juga ditunjukkan ketika ia meliput Jakarta menjelang Reformasi 1998.

Setelah terpilihnya sang ayah yaitu Gus Dur yang terpilih sebagai Presiden RI ke-4, Yenny Wahid selalu mendampingi sang ayah dengan menduduki Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Dalam masa pemerintahan SBY, Yenny Wahid pun diangkat menjadi staf khusus bidang komunikasi politik selama satu tahun.

Dirinya tak lama menjabat sebagai staf khusus tersebut dikarenakan adanya perbedaan kepentingan dengan jabatannya sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Baca juga: Anies Baswedan Kantongi Nama Cawapres, Demokrat Yakin Sosoknya Kejutkan Pesaing

Namun tak lama, di tahun 2008 dirinya didepak dari PKB oleh Muhaimin Iskandar.

Akhirnya, di tahun 2012 Yenny Wahid membuat partai sendiri bernama Partai Indonesia Baru yang kini sudah berubah nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Serta di tahun 2020 juga Yenny Wahid ditunjuk sebagai Komisaris Independen di Garuda Indonesia.

Namun, itu pun tak lama hingga tepatnya di 13 Agustus 2021 ia mendatangani surat pengundurkan diri. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved