Kisah Pilu Ibrahim Pakai Seragam SD saat Masuk MTS, Buntut Tabungan Macet di Pangandaran

Kasus uang tabungan murid SD yang hilang ratusan juta dan belakangan dirangkum mencapai miliaran

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/padna
Armilah ibu Ibrahim murid SD yang terpaksa pakai seragam SD saat masuk SMP 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Kasus uang tabungan murid SD yang hilang ratusan juta dan belakangan dirangkum mencapai miliaran rupiah terpinjam oleh nasabah Koperasi Tugu Pangandaran, menyisakan kepiluan mendalam bagi seorang janda tua.

Semula, Armilah (57) berharap besar pada uang tabungan anaknya sebesar Rp 2,2 juta di SDN 2 Kondangjajar bisa untuk melanjutkan sekolah.

Namun kenyataan tak berpihak, uang tabungan tak bisa cair dan ia terpaksa merajut kembali badge Mts di baju seragam SD anaknya. Ia juga belum bisa membayar iuran dan lainnya untuk anaknya yang kini masuk ke MTSN.

Armilah sangat bersedih dan kebingungan membeli seragam sekolah anaknya.

Armilah tinggal di Dusun Binangun RT 09/03, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Armilah memiliki anak paling kecil bernama Ibrahim Alkalipi yang baru keluar sekolah di SD Negeri 2 Kondangjajar.

Dan saat ini, Ibrahim harus melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMP dan tentu membutuhkan biaya untuk membeli seragam sekolah dan alat tulis lainnya.

Untuk membeli kebutuhan sekolah tersebut, kini Armilah mengharapkan uang tabungan yang mandek di SD.

"Terakhir nagih ke pihak sekolah waktu kelulusan anak. Tapi, uangnya belum ada," ujar Armilah kepada TribunPriangan.com di depan rumahnya, Jumat (30/6/2023) pagi.

Menurutnya, total uang yang ditabungkan anaknya di SD Negeri 2 Kondangjajar yaitu sekitar Rp 2,2 juta.

"Itu, untuk biaya anak saya melanjutkan sekolah di MTS Kondangjajar. Kan, harus beli baju seragam sekolah, baju olahraga sama baju Pramuka," katanya.

Sementara dengan kondisinya Armilah bukan hanya sebagai seorang ibu tapi harus juga menjadi seorang ayah.

"Suami saya, sudah meninggal 8 tahun lalu. Jadi, saya cari uang sendiri," ucap Armilah.(*)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved