Polemik Ponpes Al Zaytun

Calon Santri Pondok Pesantren Al-Zaytun Dikenakan Biaya Pendidikan dengan Dollar Amerika

Menguak Fakta Pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Zaytun yang Kontroversi dengan Ajaran Menyimpang, Biaya Masuk Pakai Uang Dollar Amerika

www.al-zaytun.sch.id
Kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu 

Skema tersebut dalam sebuah sistem yang terpadu yang mengkombinasikan kereligiusan, science technology, agriculture, sports, arts, culture dan information technology.

Dipilihnya pendidikan berspirit pesantren, yaitu suatu kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai kemandirian dan kebersamaan, dimaksudkan agar siswa secara penuh berada pada lingkungan pendidikan.

Sebab hal ini dijadikan sebagai pegangan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bersahaja dengan mengembangkan nilai atau prinsip manajemen modern.

Seperti bersikap berdasarkan ilmu pengetahuan, berorientasi pada program, mengikuti prosedur dalam organisasi, mempunyai etos kerja dan disiplin yang tinggi.

Baca juga: Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Diduga Alami Sindrom Megalamonia, Begini Ciri-cirinya

Pendaftaran Pakai Kurs Dollar

Selain sistem pelajaran yang sangat menjanjikan para peserta atau alumni menjadi pribadi yang sukses dalam benegara, ada juga hal yang menjadi tak biasa, yakni uang pendaftaran menggunakan mata uang dolar.

Dikutip dari website Al-Zaytun, ponpes yang dikelola Yayasan Pesantren Indonesia Ma'had Al-Zaytun membuka pendaftaran santri mulai 25 Maret-25 Juni 2023 secara online melalui akun website ponpes.

Tidak ada yang aneh dalam persyaratan pendaftaran masuk. Baik untuk Madrasah Ibtidaiyah maupun Madrasah Tsanawiyah.

Namun pada uraian pembayaran khususnya untuk tingkatan Madrasah Tsanawiyah, besaran biaya ditetapkan dengan kurs Dollar Amerika atau USD.

"Biaya pendidikan sebesar 3.500 USD, untuk 6 tahun pembelajaran," informasi tertulis dalam lembar pembayaran.

Teknis pembayaran juga diatur sedemikian rupa, yakni dibayarkan sekaligus pada saat akad dengan nilai kurs berjalan pada bulan Juni 2023.

Namun apabila dicicil, calon santri dikenakan tambahan 5 persen faedah per tahun.

Selain biaya tersebut, para santri masih dibenani berbagai biaya tambahan lainnya.

Di antaranya biaya listrik, perawatan asrama, perlengkapan kamar, pembuatan seragam, pembuatan buku izin tinggal, penggunaan fasilitas olahraga dan seni, ujian, rihiah ilmiah, buku paket, ekstra kurikuler dan lainnya.

Ketentuan-ketentuan tersebut ditandatangani oleh Ketua Yayasan Datuk Sir Imam Parwoto dan Ketua Panitia Moch Iqbal Aulia. (*)

Simak berita updte TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved