Polemik Ponpes Al Zaytun
TERUNGKAP, Inilah Bacaan Syahadat Versi Panji Gumilang yang Masih Dipakai di Ponpes Al-Zaytun
Banyak perubahana dari rukun Islam yang diberlakukan Panji Gumilang dalam kurikulum di Al-Zaytun, slah satunya dalah perubahan Syahadat
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Dedengkot Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang, hingga kini masih menjadi kontroversi yang menggemparkan publik.
Pasalnya, berawal dari aktifitas nyeleneh shalat ied beberapa waktu lalu, satu persatu kejanggalan yang menyimpang dari Ponpes tersebut mulai terkuak.
Salah satu ujung tombak yang dengan gagah menyuarakan sisi gelap Al-Zaytun adalah sang pemimpin, Panji Gumilang.
Panji dikenal sebagai seorang loyalis yang selalu menjadi pengedukasi masyarakat agar tak berkecimpun dalam pemahaman sesat yang di bawah oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Baca juga: Presiden Joko Widodo Bantah Istana Jadi Beking Ponpes Al Zaytun, Moeldoko: Emang Gua Preman?
Hal ini diungkap salah satu mantan pengikut ajaran tersebut, bernama Ken Setiawan.
Ken mengungkap kesesatan yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun saat dirinya masih menjadi salah satu pembicara di acara Catatan Demokrasi.
Ia menjelaskan, banyak perubahana dari rukun Islam yang diberlakukan Panji Gumilang dalam kurikulum di Al-Zaytun.
"Ajaran sesatnya, dia telah mengubah rukun Islam. Rukun Islamnya sama, tapi syahadatnya ini yang diajarkan di gerakan teritorial," ungkap Ken.
Padahal, Rukun Islam terutama Syahadat adalah salah satu hal yang sangat mendasar dan posisinya sangat penting untuk umat Islam.
Adapun kalimat Syahadat tersebut tertuang dalam sebuah buku yang ada di Al Zaytun.
"Ini buku dibuat oleh, dulunya masih bupati, sekarang gubernur NII," jelas Ken Setiawan.
Baca juga: Bantah Jadi Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Kepala Staf Presiden Moeldoko: Emangnya Gua Preman?
Jika dalam syahadat Islam yang sesungguhnya mengandung pengakuan bahwa Tiada Tuhan Selain Allah, maka dalam syahadat versi Al Zaytun ini memiliki sedikit perbedaan yaitu tidak ada negara selain negara Islam.
"Jadi ajaran yang di terangkan dalam buku tersebut itu bukan lagi tiada Tuhan selain Allah, tapi tiada negara kecuali negara Islam. Barang siapa bernegara selain negara Islam maka dia kafir, mereka menganggap Indonesia hukumnya masih jahiliyah, Pancasila, KUHP, peninggalan penjajahan Belanda, ini harus diganti dengan negara Islam," lanjutnya.
Selain itu, poin kedua yang dianggap sesat menurut Ken Setiawan dalam syahadat yang dibuat oleh Al Zaytun adalah memandang bahwa Panji Gumilang adalah nabi.
"Jadi dulu kami meyakini Panji Gumilang adalah nabi baru setelah Nabi Muhammad," sambungnya.
Baca juga: Ken Setiawan Ungkap Doktrin Al Zaytun: Panji Gumilang Nabi Sulaiman dan Megawati ialah Ratu Balqis
| Bantah Jadi Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Kepala Staf Presiden Moeldoko: Emangnya Gua Preman? |
|
|---|
| Ken Setiawan Ungkap Doktrin Al Zaytun: Panji Gumilang Nabi Sulaiman dan Megawati ialah Ratu Balqis |
|
|---|
| Sederet Penyimpangan Ajaran Sesat Al-Zaytun Selama Kepemimpinan Panji Gumilang |
|
|---|
| KISAH Perjalanan Hidup Panji Gumilang, Si Penjual Beras hingga Lengserkan Pendiri Asli Al Zaytun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Panji-Gumilang-toppp.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.