Nasib Pegawai Koperasi Tugu Cijulang
Pasca Aset Gedung Terjual, Begini Nasib Pegawai Koperasi Tugu Cijulang Pangandaran
Begini, nasib pengurus dan karyawan koperasi di koperasi tugu Cijulang Kabupaten Pangandaran setelah nanti gedung tempat kerjanya terjual.
Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Begini, nasib pengurus dan karyawan koperasi di koperasi tugu Cijulang Kabupaten Pangandaran setelah nanti gedung tempat kerjanya terjual.
Diketahui, koperasi tugu Cijulang ini merupakan satu koperasi yang bangkrut karena satu usaha berupa simpan pinjamnya macet di sejumlah anggota.
Anggotanya pun tidak lain berprofesi seorang guru aktif dan ada juga yang sudah pensiun kemudian menyisakan hutang.

Baca juga: Buntut 4 SD di Pangandaran Didatangi Timsus, Inspektorat Panggil Guru yang Pakai Uang Tabungan Murid
Selain bergerak di usaha simpan pinjam, koperasi tugu Cijulang juga mempunyai bidang usaha lainnya.
Di antaranya, usaha jasa penginapan, penyewaan gedung sarana olahraga dan toko yang menjual alat tulis kantor (ATK).
Namun, sejak anggotanya yang merupakan seorang guru tidak menyetor ke koperasi, koperasi tugu Cijulang tersebut kolaps.
Baca juga: Orang Tua Murid di Pangandaran Sumringah, Akankah Uang Tabungan yang Mandek Bakal Segera Cair?
Sampai saat ini, koperasi tugu Cijulang mempunyai tagihan ke anggotanya sekitar Rp 5,2 miliar dan mempunyai hutang ke beberapa sekolah sekitar Rp 2,9 miliar.
Sementara ini, pengurus koperasi ditagih pihak sekolah yang menyimpan uang tabungan murid yang tamat sekolah.
Untuk itu, pihak koperasi pun harus menjual sebagian gedung sarana olahraga dan toko ATK sekaligus tempat kantornya.
Baca juga: UPDATE Kasus Uang Tabungan Mandek, Advokat di Pangandaran Ini Buka Konsultasi Gratis Bagi Wali Murid
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin mengatakan, setelah nanti gedung ini laku terjual pengurus koperasi akan tetap bekerja.
Pengurus koperasi tugu Cijulang ini berjumlah 5 orang. Mulai ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara ditambah pengawas.
"Kalau pengurus sifatnya honor, kalau tidak ada pendapatan ya honornya juga tidak ada. Kemudian, untuk karyawan saat ini sedang dipikirkan," ujar Sobirin kepada sejumlah wartawan di ruangan kantornya beberapa hari ini.
Baca juga: Buntut 4 SD di Pangandaran Didatangi Timsus, Inspektorat Panggil Guru yang Pakai Uang Tabungan Murid
Meskipun demikian, untuk tempat kantor sementara pihaknya mempunyai tempat yang berada di belakang gedung ini.
"Tempatnya, berupa kost-kostan. Disitu ada 12 kamar dan sekarang terisi 6 kamar. Jadi, ada sisa 6 kamar lagi," katanya. *
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.