Siswi SMK Kena Sabet Sajam
Pihak Klinik Purwa Sehat Ciamis tak Menyangka Rawat Korban Penggorokan dan Pelaku Sekaligus
“Nggak ada yang ngeh kalau pasien yang baru datang tersebut adalah pelaku. Kami juga tidak tahu," ujar kepala perawat Klinik Purwa Sehat Ciamis.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - NKD (19), pelaku penggorokan terhadap Ni (16) siswi SMKN 1 Rancah Ciamis sempat dirawat di Klinik Purwa Sehat Cisontrol karena terserang tifus.
Kini dia dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Ciamis di bawah penjagaan petugas kepolisian.
NKD masuk Klinik Purwa Sehat saat Ni sudah lebih dulu ditangani petugas medis pada Senin (19/6/2023) siang.
Baca juga: Bak Sinetron Cinta Segitiga, Pelaku Tega Gorok Siswi SMKN 1 Rancah Ciamis karena Dibakar Api Cemburu
NKD alias Mala diantar ibunya ke Klinik Purwa Sehat terpaut waktu sekitar satu setengah jam (1,5 jam) setelah Ni dirawat di klinik tersebut.
NKD diantar ke klinik dengan keluhan gangguan pencernaan akutnya kambuh.
Namun banyak yang tidak menyangka bahwa NKD adalah pelaku penggorokan terhadap leher Ni, siswi SMKN 1 Rancah.
NKD tinggal bersama ibunya di Karanganyar, Desa Sukasari Tambaksari. Akan tetapi, NKD memiliki KTP dengan alamat Cangkuang Wetan, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
“Waktu mendaftar sebagai pasien, NKD menggunakan KTP dengan alamat Dayeuhkolot Bandung. Yang nganterin ibunya, kami tahu kalau ibunya adalah warga Sukasari Tambaksari pemegang kartu BPJS dengan faskes tingkat pertamanya di Klinik Purwa Sehat. Jadi kalau berobat biasanya ke Klinik Purwa,” ujar Fitri, kepala perawat Klinik Purwa Sehat Cisontrol kepada Tribun Selasa (20/6/2023).
Setelah mengalami penggorokan di bagian leher, korban Ni yang berlumuran darah dibawa warga ke Klinik Purwa Sehat di dekat Balai Desa Cisontrol.
Baca juga: Motif Cemburu, Gadis Cantik Nekat Menyayat Leher Siswi SMKN Rancah Ciamis, Terancam Penjara 5 Tahun
“Korban masuk klinik pukul 09.30 WIB Senin (19/6) siang. Langsung ditangani dokter. Leher korban yang mengalami luka sayatan mendapat 37 jahitan. Sebanyak 19 jahitan dalam dan 18 jahitan luar,” katanya.
Setelah ditangani di ruang IGD, korban yang masih pingsan pengaruh bius saat penanganan, langsung masuk ruang rawat inap, kamar Dahlia dalam kondisi belum siuman. Korban ditunggui oleh pihak keluarga.
Sekitar pukul 11.00 WIB Senin (19/6) siang, atau berjarak sekitar 1,5 (satu setengah) jam kemudian, muncul pasien NKD yang diantar ibunya dengan alamat Sukasari Tambaksari.
“Pasien datang dengan keluhan gangguan pencernaan akut. Di perjalanan dari rumah menuju klinik katanya sempat pingsan,” ujar Fitri.
Setelah dilakukan pemeriksaan lab, menurut Fitri, NKD positif mengidap penyakit gangguan pencernaan, tifus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.