Eks Ketua DPD NasDem Dipolisikan
BREAKING NEWS- Mantan Ketua DPD NasDem Indramayu Dilaporkan ke Polisi, Ada Apa?
Husen Ibrahim resmi dilaporkan DPD Partai NasDem Indramayu ke Polres Indramayu, Senin (12/5/2023).
"Saudara Ibrahim bisa dikategorikan pencemaran nama baik dan pidana perusakan atribut partai NasDem. Jadi, pernyataannya itu karena kekecewaan yang tidak terkendali, disebabkan dia mendapat nomor urut caleg DPR RI nomor urut 3," katanya, Selasa (13/6/2023).
Asep pun mengatakan, sebenarnya Ibrahim bisa melakukan kroscek ke DPP terkair peraturan organisasi nomor urut 1 untuk anggota DPR RI petahana, nomor urut 2 untuk pengurus DPP yang maju di dapil tersebut, dan Ibrahim mendapat nomor urut 3 sebagai ketua DPD NasDem Indramayu.
"Itu sudah penghormatan dan penghargaan tertinggi di nomor urut 3. Bahkan, ada petahana anggota DPRD provinsi di nomor 9. Tindakan kekecewaan saudara Ibrahim bersifat memprovokasi kader lain sebagai bukti tak percaya diri dalam mengikuti kontestasi caleg DPR RI pada pemilu 2024. Jika dia percaya diri, mau mendapat nomor urut berapa saja harus siap, atau karena faktor janji-janjinya yang terlalu muluk terhadap caleg-caleg Indramayu, sehingga strategi buruk membumi hanguskan dijalankannya untuk menutupi kelemahannya," ujarnya.
Asep Saputra mengultimatum mantan Ketua DPD NasDem Indramayu, Ibrahim untuk segera meminta maaf secara terbuka dan mencabut tudingan terhadap DPW NasDem Jabar yang meminta mahar nomor urut pencalonan Ibrahim untuk DPR RI.
Asep yang juga merupakan Wakil Ketua DPW NasDem Jawa Barat itu menyebut jika tudingan Ibrahim terkait adanya rapat DPW yang menyatakan ada permintaan mahar nomor urut hanya akal-akalannya untuk menutupi janji-janji politiknya yang tak mungkin terealisasikan.
"Saya enggak pernah absen rapat DPW. Tak pernah ada rapat yang membahas tentang meminta mahar kepadanya. Lucu memang dia itu," katanya.
Asep menambahkan, kemungkinan Ibrahim frustrasi dan tak siap lantaran tak memiliki pengalaman politik yang memadai ditambah janji politiknya mustahil untuk dilakukan kepada para caleg Indramayu, seperti yang disampaikan dalam rapat di DPW NasDem Jabar yang menyatakan bahwa Ibrahim akan membiayai seluruh caleg DPRD Indramayu dari NasDem per orangnya Rp 300 juta.
"Karena (dia) kewalahan, maka taktik bumi hangus pun dia jalankan untuk menutupi kelemahannya. Apalagi, kalau rapat konsolidasi di DPW bersama para ketua DPD bicaranya itu selalu tinggi, terkesan superior," ujarnya.
Bantah Bedol Desa
Partai NasDem membantah sebanyak 120 ribu kader di Indramayu dan Cirebon pindah ke Partai Perindo.
Penyataan tersebut sebelumnya disampaikan oleh Eks Ketua DPD NasDem Indramayu, Husen Ibrahim.
Wakil Sekjen DPD NasDem Indramayu, Taufiq Hadi Sutrisno menegaskan, jumlah 120 ribu kader pindah itu tidak masuk akal.
Meski demikian, pihaknya tidak menampik adanya kader yang mundur.
Namun, jumlahnya hanya sebagian kecil. Bahkan kata Taufiq, sebanyak 50 persen Bacaleg yang didaftarkan pada Pileg 2024 hingga saat ini masih berkomitmen teguh bersama NasDem.
"Yang kemarin itu (mundur) adalah Bacaleg-Bacaleg yang memang sengaja dipasang untuk memenuhi kuota 50 Bacaleg," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (12/6/2023) malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.