Tanah Longsor di Tasikmalaya

UPDATE Pusat Longsor yang Menewaskan Pasutri di Karangnunggal Ternyata Bekas Galian Tambang

Longsoran tebing setinggi belasan meter menewaskan pasangan suami istri lansia bernama Sajan (85) dan Darminah (83) di Kampung Cigembor Mekar

|
Tribun Priangan/ Aldi M Perdana
Longsoran tebing setinggi belasan meter menewaskan pasangan suami istri lansia bernama Sajan (85) dan Darminah (83) di Kampung Cigembor Mekar, Desa Cintawangi, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (9/6/2023). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Longsoran tebing setinggi belasan meter menewaskan pasangan suami istri lansia bernama Sajan (85) dan Darminah (83) di Kampung Cigembor Mekar, Desa Cintawangi, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (9/6/2023).

Irawan (35) selaku menantu dari suami istri lansia tersebut mengatakan, bahwa lokasi longsor merupakan bekas galian tambang mangan (red: berupa mineral logam yang dimanfaatkan untuk campuran membuat baterai dan besi baja).

Baca juga: UPDATE Kesaksian Warga Mendengar Gemuruh Longsor di Karangnunggal, Pasutri Lansia Tewas Tertimbun

“Lokasi di atas itu (titik datangnya longsor) bekas galian tambang mangan yang sudah berhenti (beroperasi) sekira 10 tahunan yang lalu,” ungkap Irawan (35) selaku menantu suami istri lansia tersebut kepada TribunPriangan.com pada Jumat (9/6/2023).

Tambahnya, kawasan di Daerah Aliran Sungai (DAS) ditemukannya jenazah Sajan pun juga terdapat beberapa galian tambang mangan.

Baca juga: UPDATE Pasutri Tewas Tertimpa Longsor di Karangnunggal Tasikmalaya, Kapolsek: Terseret 200 Meter

Sehingga, material longsoran di sana sangat rentan jika terinjak mengingat kedalamannya bisa sampai 10 meter.

“Bapak sama Ibu (pasangan suami istri lansia korban longsor tersebut) sudah tinggal di sana selama 20 tahun. Kesehariannya bertani dan memelihara kambing,” jelas Irawan.

Baca juga: UPDATE Kesaksian Warga Mendengar Gemuruh Longsor di Karangnunggal, Pasutri Lansia Tewas Tertimbun

Sebelumnya diberitakan, Irawan (35) selaku menantu dari suami istri lansia tersebut mengatakan, bahwa pada saat terjadinya longsor, dirinya sempat mendengar suara gemuruh.

“Jam 02.00 WIB (dini hari) kan terdengar gemuruh, saya kira itu longsor yang di depan (mengingat ada juga longsoran di tempat yang berbeda), ternyata yang di belakang, yang di rumah bapak,” ungkapnya kepada TribunPriangan.com pada Jumat (9/6/2023).

Irawan yang tinggal tidak jauh dari Tempat Kejadian Bencana (TKB) longsor mengaku, bahwa dirinya tidak bisa kembali tidur usai mendengar suara gemuruh di tengah hujan deras tersebut.

Baca juga: Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan Tulungagung Tergusur Mega Proyek Jalan Tol Agungblijen

Bahkan, dirinya sempat duduk di teras rumahnya sambil menghadap jalan setapak gelap menuju rumah mendiang Sajan-Darminah sampai pukul 04.00 WIB subuh.

“Barulah pada pukul 06.00 WIB pagi, longsor yang di belakang itu, yang di rumah bapak, baru ketahuan. Rumahnya (bahkan) hancur dan terseret (dari lokasi asalnya),” tambah Irawan.

Baca juga: RESEP Bakso Keju Kuah Seblak, Kuliner Sunda yang Terkenal Perpaduan Pedas dengan Harum Kencur

“Pertama kali yang ditemukan sama saya itu jenazah Ibu Darminah. Kondisinya sudah meninggal. Badannya terkubur longsoran, tapi kepala sama kaki enggak,” lanjutnya.

Sementara sang suami, mendiang Sajan, sambung Irawan, ditemukan di pinggir sungai, mengingat longsoran setinggi belasan meter tersebut jatuh ke aliran sungai di bawahnya.

“Sebetulnya, sudah diingatkan (untuk pindah dari rumah terdampak longsor tersebut). Tapi nggak mau,” pungkasnya. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved