Kuliner Keripik Paria dari Ciamis, Pahitnya Hilang dan Begini Cara Bikinnya

Banyak yang menyebut, paria alias pare (Momordica charantia L) merupakan  produk pertanian yang “gagal

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/Andri M dani
Keripik Paria dari Ciamis bikin Paria yang pahit jadi krispi renyah dan enak 

“Tapi jangan lupa, pilihlah buah paria yang berkualitas.  Buah parianya harus lurus, dan cukup panjang dan warna nya masih hijau. Jangan yang sudah mendekati matang (terlalu tua),” terangnya.

Kemudian buah paria tersebut dipotong tipis-tipis mirip memotong singkong untuk diolah jadi kripik. Dipotongnya melintang, sehingga bentuk khas paria nya masih tampak.

Buah paria yang sudah dipotong-potong tipis tersebut kemudian direndam pakai air garam selama 1 jam untuk mengurangi rasa pahit.

Setelah direndam selama 1 jam, potong buah paria yang diiris tipis-tipis tersebut dicelupkan ke dalam tepung terigu yang sudah dioplos dengan penyedap rasa berupa royko rasa ayam.

“Dicelupkankan ke dalam tepung terigu yang sudah diberi penyedap rasa. Dicelupkan ke dalam tepung terigu yang masih kering. Bukan ke dalam adonan, atau tepung basah” imbuh Kiki.

Setelah dicelupkan ke dalam tepung terigu kering, potongan buah paria yang dipotong  tipis-tipis tersebut langsung digoreng dalam minyak yang panas. Digorengnya tidak begitu lama, jangan sampai gosong.

Setelah digoreng, kemudian di”tiris”kan.  Lantas ditabur penyedap rasa yang digemari. Misalnya varian rasa keju, rasa jagung manis, rasa barbeque, raas pedas, balado atau rasa ori.

“Ada 8 varian rasa yang saya bikin. Kemudian tinggal dikemas. Varian rasa yang paling digemari  ternyata rasa barbeque,” katanya.

Untuk kemasan 85 gram, Kiki menjual produknya  seharga Rp 15.000/kantong.

Tiap hari Kiki membutuhkan 5 kg buah paria untuk diiolah jadi paria krispi atau paria kriuk-kriuk.  Dari 1 kg buah paria bisa diolah jadi 7 ons krispi paria. Dengan kemasan khusus yang menarik peminat, paria krispi tersebut bisa tahan sampai 1 bulan.

Kiki memasarkan produk nya yang diberi merek dagang “Farhan Snack, Paria Krispi” (memakai nama  anaknya yang nomor dua) secara online, lewat medsos. Juga melalui bazar, pengajian ibu-ibu dan pameran-pameran. Seperti bazar UMKM  arena “Ciamis Creatif Festival” di Komplek IC Ciamis yang berlangsung sejak Selasa (30/5) lalu sampai  Minggu  (4/6).

“Alhamdulillah banyak juga peminat, terutama  para penggemar buah paria. Kemarin ada yang borong sampai 20 kantong,” ujar Kiki.

Kiki mengakui pemasaran paria krispi buatannya memang belum begitu hit. “Pemasarannya memang masih terbatas. Belum masuk ke toko-toko kue atau pusat oleh-oleh,” tambahnya.

Meski pemasarannya masih terbatas, dalam sebulan menurut Kiki, dari usaha rumahan membuat camilan paria kriuk-kriuk tersebut ia bisa meraup penghasilan rata-rata Rp 4 juta sampai Rp 5 juta tiap bulannya.

Dari berbagai literatur yang didapat Tribun, sepahit-pahit buah paria. Ternyata  punya manfaat dan khasiat yang manis bagi kesehatan yang gemar mengkonsumsi nya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved