Kebuli Al-Khalid Asal Bandung, Berawal Usaha Rumahan Lalu Pelopor UMKM hingga Buka Kemitraan
Kebuli Al-Khalid Asal Bandung, Berawal Usaha Rumahan Lalu Pelopor UMKM hingga Buka Kemitraan
Penulis: Nappisah | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Berani merintis usaha saat pandemi, di hari ketiga penjualan membludak orderan, saat itu dia hanya menyelesaikan pesanan dengan sang suami.
Baca juga: KUR Festival 2023, Kerja Sama Antara BSI dan Kemenko dalam Mendukung UMKM Milenial
Kini, Kebuli Al-Khalid memiliki 17 cabang di daerah Bandung dan Jakarta dengan jumlah karyawan 64 orang.
Berkat kegigihanya, Kebuli Al-Khalid mendapat apresiasi dari Grab Kitchen sebagai Virtual Brand paling laris dan masuk ke dalam 10 besar brand dengan orderan terbanyak di semua GrabKitchen Indonesia pada 2021-2022 silam.
Hadir saat pandemi melanda, Kebuli Al-Khalid mengandalkan pesanan online dengan memakai promo aplikasi dan gencar memasarkan melalui media sosial.
"Waktu itu ada rombongan menggunakan mobil memesan di sini, mereka ingin dine in tapi hanya tersedia meja untuk transaksi kepada driver online. Melihat peluang tersebut kami memutuskan untuk membuat dine in dibeberapa cabang tertentu," jelasnya.
Baca juga: UMKM Berkontribusi untuk Ekonomi Indonesia, Driver Ojol di Sukabumi Dilatih Berwirausaha
Kendati demikian, hanya dapat take away via online dan offline saja, tapi kini sudah memiliki fasilitas dine-in di cabang tertentu.
Menu yang tersedia di gerai adalah paket nampan yang per-porsi untuk 4-5 orang dan untuk 7-10 orang.
Kebuli Al-Khalid juga menerima keinginan konsumen untuk disajikan dalam bentuk Buffet atau Prasmanan.
Prinsip yang dipegang teguh Kebuli Al-Khalid menerapkan nilai-nilai agamis dan humanis dalam menjalankan usaha.
"Membangun usaha itu tidak mengutamakan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, melainkan justru untuk mencari berkah yang sebanyak- banyaknya," imbuhnya.
Baca juga: Komitmen Kembangkan UMKM, BSI akan Salurkan KUR Lebih dari Rp1 Triliun di Jawa Barat pada 2023
Menurutnya, kunci utama sebuah bisnis dapat berlangsung lama secara konsisten menjaga kepuasan pelanggan dan membuat karyawan nyaman dalam bekerja dan melayani.
Kebuli Al-Khalid juga melakukan inovasi guna menjawab kebutuhan konsumen dengan membuat menu siap saji yakni oseng mercon.
Menariknya, Kebuli Al-Khalid membuka bisnis kerjasama melalui kemitraan dengan sistem kelola mudah, kapasitas produksi yang memadai, SDM yang handal dan sistem terintegrasi.
"Sekarang, bisnis ini telah kami rancang untuk dapat dijalankan sebagai sebuah konsep kerjasama dalam bentuk kemitraan. Kami sebagai pemilik Brand akan memberi izin kepada mitra untuk mempergunakan merk (brand license) dari Kebuli Al-Khalid untuk periode tertentu agar bisa meraih keuntungan dalam berbisnis jualan makanan," jelasnya.
Kebuli Al-Khalid menawarkan dua tipe yakni outlet dilengkapi dengan fasilitas dine in sebesar Rp 559.500.000 juta per lokasi dan non outlet sebesar Rp 300.000.000 juta per lokasi dengan fasilitas dapur masak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.