Berita Viral
VIRAL, Tiktoker Tagih Janji Walikota Jambi soal Rumah Nenek Veteran yang Dirusak Perusahaan China
Beredar video dimedia sosial yang memperlihatkan, seorang wanita menagis dan mendatangi rombongan Kepala Daerah, viral dimedia sosial belum lama ini.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Beredar video dimedia sosial yang memperlihatkan, seorang wanita menagis dan mendatangi rombongan Kepala Daerah, viral dimedia sosial belum lama ini.
Pasalnya gadis bernama Fadiyah tersebut melemparkan kritikan untuk Wali Kota Jambi atas rusaknya rumah sang nenek akibat aktifitas perusahaan Cina.
Baca juga: GEGER, Pelajar di Cimanggung Sumedang Mancing Ikan di Sungai Citarik, Justru Dapat Mayat Perempuan
Namun saat diminta pertanggungjawaban, Wali Kota Jambi malah memberikan respon yang sungguh di luar dugaan.
Diketahui Kepala Daerah yang dimaksud dalam video tersebut adalah Wali Kota Jambi yang tengah meninjau sebuah lokasi bersama para staf lainnya.
Baca juga: SEGERA SIMAK, 14 Contoh Soal CPNS 2023, Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan
Fadiyah, cucu Nenek Hafsah, seorang veteran yang terzalimi karena rumahnya rusak efek dari truk perusahaan Cina yang melewati depan rumahnya setiap hari, kini meminta keadilan kepada Wali Kota Jambi.
Baca juga: VIRAL Terkait Lempar Medali dan Boneka ke Penonton, Bek Thailand Jonathan Khemdee Buka Suara
Dalam video tersebut, Fadiyah terlihat menghampiri Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang terlihat tengah melakukan kunjungan kerja ke daerah kerjanya.
Dalam videonya, Fadiyah langsung mengungkapkan keresahan hatinya melihat kondisi rumah neneknya.
"Pak Fasha, tolong pak tinjau rumah nenek kami Nenek Hafsah. Permasalahan ini kan sudah dari lama pak. Karena kebijakan bapak, rumah nenek kami jadi begitu pak, tolonglah pak," ucap Fadiyah yang berada di balik layar sambil menangis memohon.
Baca juga: GEGER, Pelajar di Cimanggung Sumedang Mancing Ikan di Sungai Citarik, Justru Dapat Mayat Perempuan
Diketahui, Nenek Hafsah adalah seorang veteran yang terdzolimi oleh kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, khususnya Wali Kota Jambi.
Fadiyah sebelumnya menjelaskan di video presentasinya jika neneknya ini sudah menempati rumah saat ini yang sudah berdiri sejak tahun 1960 silam.
Tapi dalam presentasinya, Fadiyah mengungkapkan jika Wali Kota Jambi menyengsarakan neneknya dengan memberikan izin kepada perusahaan Cina untuk mendirikan pabrik produksi di daerah dekat rumah Nenek Hafsah itu.
Baca juga: Kontingen Bandung Barat Sumbangkan 7 Medali di SEA Games 2023, Pemerintah Bakal Beri Bonus
Tak ayal, setiap hari jalan di depan rumah Nenek Hafsah selalu dilewati truk-truk besar berkapasitas 20 ton milik perusahaan Cina yang memproduksi kayu siap ekspor.
Padahal, jalan depan rumah Nenek Hafsah itu hanyalah jalan gang kecil dan hanya mampu menahan beban maksimal 5 ton saja.
Baca juga: Viral, Pria di Palembang Lakukan Sumpah Pocong, Begini Alasannya
"Bapak punya izin sama perusahaan itu pak, 50 ton, tapi kan bapak Wali Kota pak. Bapak kan pejabat yang dipilih oleh rakyat. Tolonglah pak tinjau (rumah Nenek Hafsah) lah pak," ucap Fadiyah sambil terus memohon.
Dalam video itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha terlihat mengelak semua permintaan Fadiyah. Syarif Fasha terus mengatakan jika permintaan Fadiyah dan tuntutan mengenai rusaknya rumah Nenek Hafsah itu bukanlah wewenangnya, karena ia hanyalah seorang Wali Kota.
Baca juga: Tanggapi Protes Masyarakat Soal Jalan Rusak di Tasikmalaya, Wabup dan Ketua DPRD Angkat Bicara
Namun, tak terdengar jelas apa balasan perkataan dari Wali Kota Syarif Fasha kepada Fadiyah itu.
Tetapi setelah Fadiyah bisa menyampaikan protesnya mengenai rumah Nenek Hafsah itu, beberapa orang yang bertugas sebagai tim pengamanan Syarif Fasha langsung menghadang dan meminta Fadiyah untuk menghentikan aksinya.
Baca juga: Tanggapi Protes Masyarakat Soal Jalan Rusak di Tasikmalaya, Wabup dan Ketua DPRD Angkat Bicara
Kilas Balik
Fadiyah sebelumnya pernah mengunggah video presentasinya yang mirip seperti Bima TikToker.
Dalam video itu, ia mengungkapkan kekecewaannya kepada Wali Kota Jambi karena sudah mengizinkan aktifitas pengangkutan kayu di daerah rumah neneknya itu.
Bahkan, kapasitas yang diizinkan pun melebihi kapasitas jalan depan rumah Nenek Hafsah.
Baca juga: GEGER, Pelajar di Cimanggung Sumedang Mancing Ikan di Sungai Citarik, Justru Dapat Mayat Perempuan
Diketahui, perusahaan asal Cina yang yang dimaksud oleh Fadiyah itu adalah PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL).
Awalnya perusahaan itu dikabarkan akan jadi sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), namun entah bagaimana jadinya tiba-tiba saja perizinan yang keluar berubah jadi perusahaan produsen kayu ekspor.
"Apakah ini tidak melanggar dan apakah ini tidak ada suap? Sekarang jadi pertanyaan perusahaan Cina ini yang seharusnya menjadi pembangkit listrik tenaga uap, kenapa bisa menjadi produksi kayu dan dijual ke luar negeri?" tanya Fadiyah.
Baca juga: Tanggapi Protes Masyarakat Soal Jalan Rusak di Tasikmalaya, Wabup dan Ketua DPRD Angkat Bicara
Karena setiap hari terus dilewati truk-truk 20 ton itu, akhirnya pelan-pelan rumah nenek Hafsah rusak.
Beliaupun sudah berkali-kali memperbaiki rumahnya dengan menggunakan uang pribadi dan tanpa ada bantuan dari perusahaan Cina tersebut.
Tak hanya merusak rumah nenek Hafsah, Fadiyah juga mengatakan jika kegiatan produksi dan truk bermuatan besar itu membuat hutan di sekitar jadi gundul dan rawan mengakibatkan banjir serta tanah longsor.
Baca juga: VIRAL, Pengemudi Bantu TNI yang Kehabisan Saldo E-Toll, Ini Tips Agar Tak Mengalami Hal yang Sama
Atas kerusakan itu, Fadiyah lantas menyalahkan Wali Kota Jambi yang telah memberikan izin pada perusahaan Cina itu untuk beroperasi di daerah rumah neneknya.
Terlebih, jalan depan rumah neneknya itu bukanlah jalan umum besar, melainkan hanya jalan lorong khusus untuk warga.
"Inilah Wali Kota Jambi, Bapak Syarif Fasha. Hai pak, karena kebijakan bapak, rumah nenek saya rusak. Lihat, selama puluhan tahun mobil (truk) ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap Fadiyah.
Video tersebut juga ia unggah di TikTok miliknya.
Dijelaskan Vadya bahwa nenek tersebut memiliki rumah yang sudah berdiri sejak 1960 jauh sebelum perusahaan itu ada.
Lambat laun, perusahaan tersebut akhirnya berdiri.
Namun usai berdirinya perusahaan tersebut banyak kendaraan besar yang melintasi jalan tersebut.
"Inilah Wali Kota Jambi bapak Syarif Fasha. Hai pak, karena kebijakan bapak rumah nenek saya rusak," ucap Fadiyah.
Angkutan mobil bertonase besar melintas di lorong warga.
Baca juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh dengan Seorang Nenek-nenek, Warganet: Nenek yang Terdepan
"Lihat, selama puluhan tahun mobil ini melintas apa gak rusak itu rumah? Lawak kau," ucap Fadiyah lagi.
Akibat dari mobil bertonase besar yang melebih kapasitas jalan membuat rumah nenek Hafsah rusak dan berkali-kali di perbaiki tanpa ada bantuan dari perusahaan tersebut.
Tak hanya membuat hutan gundul dan mengakibatkan rawan banjir dan longsor.
Pada kesempatan itu, Fadiyah menyebut jika berdasarkan keterangan Kapolsek dan Kasatlantas Jambi Timur, jalan yang dilalui hanya berkapasitas 5 ton.
Tapi ia menduga Wali Kota Jambi, Syarif Farsha yang mengizinkan sampai 20 ton bahkan melebihi dan melanggar Perda nomor 4 tahun 2017 tentang angkutan jalan.
Bahkan Fadiyah secara blak-blakan menyebut jika DPR, Pemkot dan Wali Kota Jambi hanya pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu hanya kebohongan.
"Bapak Fasyah, Pemkot Jambi dan DPR yang katanya perwakilan rakyat, kalian semua itu hanya pencitraan di media sosial tapi nyatanya semua itu hanya kebohongan," tegas Fadiyah.
Tak hanya itu saja, Fadiyah lalu kembali bertanya mengenai adanya pelarangan batu bara di kota Jambi itu.
Baca juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh dengan Seorang Nenek-nenek, Warganet: Nenek yang Terdepan
Ia Menduga jika Pemkor Jambi telah menerima upeti dari perusahaan China sehingga tak ada larangan untuk aktivitasnya tersebut.
"Kenapa batu bara dilarang masuk dan bahkan di denda sedangkan mobil besar sampai 20 ton masuk ke dalam kota bahkan melintas di jalan lorong warga tidak kalian larang, mungkin sudah ada upeti yang kalian terima dari perusahaan china itu," jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Fadiyah juga menyinggung kinerja KPK yang selama ini diam atas adanya peristiwa itu.
"Halo bapak KPK kinerja kalian apa sih, memperbaiki rumah berkali-kali itu menggunakan uang bukan daun, kalian menjabat cuma menyengsarakan masyarakat. Katanya pejabat bersekolah tinggi, tapi kenapa IQ kalian disini," singung Vadya.
"Mereka bekerja sama antara perusahaan China dengan Pemda Jambi untuk melanggar Perda tersebut." kata Fadiyah.(*)
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Viral, Pria di Palembang Lakukan Sumpah Pocong, Begini Alasannya |
![]() |
---|
Viral, Seorang Istri di Solo Nekat Potong Alat Vital Suami karena Sakit Hati, Begini Kronologinya |
![]() |
---|
Viral, Ganti Selebrasi dengan Sujud Syukur Squad Garuda Bikin Haru Netizen, Bagaimana Hukumnya? |
![]() |
---|
Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh dengan Seorang Nenek-nenek, Warganet: Nenek yang Terdepan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.