Guru di Pangandaran Mundur dari PNS
Sosok Husein Guru Muda di Pangandaran, Dibesarkan Orang Tua Guru Honorer, Bagi Kuota untuk Murid
Husein Ali, guru muda di Pangandaran asal Bandung ternyata kedua orang tuanya merupakan guru honorer.
Penulis: Nappisah | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Husein Ali Rafsanjani (27) guru muda yang sempat mengajar di SMPN 2 Pangandaran menjadi sorotan usai unggahan di media sosial terkait pungli Latsar CPNS.
Diketahui, dirinya memilih untuk mengundurkan diri setelah peristiwa yang dialaminya itu.
Bukan tanpa alasan Husein menempuh kariernya sebagai guru dan sukses mendapatkan status PNS.
Baca juga: UPDATE Kasus Guru Muda yang Mundur Jadi PNS, Susi Pudjiastuti akan Konfirmasi ke Bupati Pangandaran
Husein dibesarkan keluarga seorang pendidik, kedua orang tuanya merupakan guru honorer sampai masa pensiun pada tahun 2019.
"Orang tua saya dua-duanya honorer. Makanya, saya tahu beratnya hidup seorang pengajar honorer," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamanya, Selasa malam (9/5/2023).
Kendati demikian, dia bersyukur menjadi seorang PNS mengingat kedua orang tuanya yang tidak pernah merasakan upah negara yang layak.
"Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi gaji pendidik honorer itu tidak dimanusiakan," ujarnya.
Dihadapkan pada pilihan berat, Husein mengundurkan diri sebagai seorang ASN dan mendapat respons yang memilukan dari sang ibu.
Baca juga: Pengakuan Blak-blakan Guru Muda Pangandaran yang Viral, Hari Ini Penuhi Undangan Bupati
"Saya tidak bercerita detail mengenai kasusnya, cuma bilang sepertinya keputusan sudah bulat untuk meninggalkan Pangandaran sebagai status PNS," tuturnya.
Husein menuturkan, sang ibu sempat menangis mendengar keputusan yang dia ambil.
"Ayah saya lebih legowo, sempat bertanya kenapa alasannya," ujar Husein.
Baginya, Pangandaran memberikan pengalaman yang tidak ternilai sebagai seorang pendidik.
Baca juga: Husein Guru Muda di Pangandaran yang Mengundurkan Diri dari PNS, Respons Bupati dan Kepala BKSDM
"Selama ini kan ngajar di Bandung, ekonomi sebawah-bawahnya tuh kentara. Berbeda dengan Pangandaran, sebawah-bawahnya tuh memang memprihatinkan," ucapnya.
Dia mengaku sempat didatangi oleh muridnya meminta bantuan mengerjakan PR sekolah, lantaran sang murid tidak memiliki ketersediaan layanan Internet.
"Ada murid tiba-tiba datang, tidak ada kuota katanya. Saya bantu untuk tethering, karena sudah malam hari akhirnya pergi ke ATM pas saldo tersisa Rp150 ribu," ujarnya.
"Semua uang itu saya bagi tiga, setiap murid dapat Rp50 ribu karena murid yang datang dua orang untuk beli kuota, sisa Rp 50 ribu untuk saya bertahan hidup," jelasnya.
Baca juga: Guru Muda di Pangandaran Viral Karena Mundur dari PNS, Diundang Bupati Via Media Sosial
Kegiatan belajar mengajar seringd ia unggah di media sosial. Tak disangka, salah satu postingannya mendapat atensi di dunia maya.
"Ada orang yang menghubungi saya di Instagram, karena prihatin melihat baju seragam anak didik saya terlihat lusuh. Akhirnya transfer Rp1 juta, saya alokasikan untuk kebutuhan murid," katanya.
Tidak mendapat pemasukan lagi sebagai seorang ASN, Husein memiliki sampingan pekerjaan dari mulai menyanyi di cafe hingga acara pernikahan.
"Dari Desember (2022) tidak ada pemasukan, tapi ya bisa lah hidup sampai sekarang. Saya punya kerjaan lain untuk nyambung hari ke hari," ucapnya.
Baca juga: Viral, Guru Muda di Pangandaran Mengundurkan Diri dari CPNS, Ibu Sampai Menangis, Ini Penyebabnya
Husein menyebut dirinya seorang 'Lucky Bastard saat mendaftar CPNS 2019 dengan ersaingan yang sangat ketat untuk menjadi seorang ASN.
"Sekali daftar langsung lolos. Saya memiliki ketertarikan sebagai tenaga pendidik, bukan melulu seorang ASN," ujarnya.
Pangandaran tempat yang dipilihnya setelah berunding dengan orang tua.
"Pangandaran tanah kelahiran nenek, ada tanah warisan di sana. Sekalianlah dikelola daripada tanahnya hanya jadi kebun nggak jelas," ujar Husein.
Dia memiliki passion sebagai tenaga pengajar saat harus Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu sekolah di daerah Cimahi.
"Ternyata menjadi seorang pengajar itu seru, punya murid-murid tuh kayaknya senang diajar sama saya. Dari situ saya berfikir ini sebuah pekerjaan yang menyenangkan," katanya.
Husein percaya, salah satu anak didiknya kelak akan membawa perubahan dan kebaikan bagi daerah Pangandaran.
"Pasti salah satu dari mereka ada yang jadi pejabat. Pasti akan ada penerus yang baik semoga bisa membawa dampak positif bagi Pangandaran," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.