Misteri Tulang Kerbau di Tengah Hutan Garut Selatan Terjawab, Polisi Sebut Ini Kasus Paling Rumit

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Misteri tulang kerbau di hutan terjawab sudah. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, warga di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat diresahkan dengan pencurian hewan ternak.

Ada empat kecamatan di Garut yang kerap diteror oleh aksi pencurian itu, yakni Kecamatan Singajaya, Banjarwangi, Pamulihan dan Cihurip.

Para pelaku diketahui hanya mengambil bagian daging hewan saat menjalankan aksinya itu, sementara tulang belulangnya ditinggal begitu saja di lokasi kejadian.

Kini teka-teki mutilasi hewan itu kini terjawab, Polres Garut, Polda Jabar berhasil mengungkap kasus tersebut, 7 orang ditetapkan jadi tersangka.

Baca juga: Demi Miliki Sepeda Motor RX-King, Remaja Asal Garut Nekat Curi Kerbau di Sodonghilir Tasikmalaya

Kapolsek Banjarwangi, Iptu Amirudin Latif mengatakan kasus tersebut merupakan kasus yang paling rumit selama ia menjadi anggota polisi.

Para pelaku diketahui mencuri ternak yang dilepas liarkan di kebun warga, kemudian membawanya jauh hingga masuk ke hutan lalu disembelih.

"Di dalam hutan pelaku menyembelih dan hanya menyisakan tulangnya saja, sementara dagingnya mereka bawa kabur," ujarnya di Mapolres Garut, Selasa (2/5/2023).

Dalam satu malam, komplotan pelaku ini bisa melakukan pencurian hingga dua ekor kerbau.

Aksi yang selama ini meresahkan peternak kerbau itu telah dilakukan pelaku sejak tahun 2021.

"Dari pengakuan tersangka mereka sudah menyembelih 20 ekor, tapi kami tidak akan percaya begitu saja sampai saat ini masih dilakukan pengembangan," ucapnya.

Proses penangkapan pelaku berlangsung dramatis, salah satu pelaku bahkan harus dijinakkan oleh timah panas.

Penangkapan dilakukan di wilayah Kecamatan Banjarwangi. Ketujuh tersangka berinisial J, Y, W, E, A, S, A mereka merupakan warga Kabupaten Garut Jawa Barat.

"Hasil curiannya itu mereka jual ke wilayah Bandung," ucapnya.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyidikan mendalam atas kasus tersebut.