Berita Viral

Viral, video Pemandu Lagu di Pesisir Barat Nyaris Ditelanjangi dan Diarak Warga Ke Tengah Laut

Viral, video Pemandu Lagu di Pesisir Barat Nyaris Ditelanjangi dan Diarak Warga Ke Tengah Laut

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Ilustrasi video viral(KOMPAS.COM/Shutterstock) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebuah video beredar di media sosial berisikan seorang wanita yang diarak warga ke tengah laut, menjadi viral baru-baru ini.

Wanita yang diketahui bekerja sebagai pemandu karoke di Lengayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat tersebut, nyaris ditelanjangi oleh warga.

Dalam video, wanita yang sebelumnya terlihat menggunakan sweater hitam dan celana panjang hitam tersebut digiring oleh dua pria.

Pria itu tampak mengenakan kain sarung yang disangkutkan di bahunya.

Wanita berambut panjang itu tampak mecoba menjelaskan, agar dirinya tidak dihakimi seperti itu.

Bukannya mendengarkan penjelasan wanita itu, sejumlah pria terus membawa ke arah pantai dan langsung mendorongnya ke laut.

Tak cukup sampai di situ saja, sejumlah pria itu juga berusaha melepas pakaian wanita tersebut.

Baca juga: Kantor BNN Kota Tasik Dikirimi Uang Mainan dan Pisang Mentah usai Viral Minta THR ke PO Budiman

Sang wanita yang terlihat tak berdaya di pantai itu, terus dilecehkan oleh sejumlah pria.

Bahkan ada yang menendang sambil terus berusaha melepas pakaian sang pemandu lagu.

Kapolsek Lengayang Iptu Gusmanto mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (8/4/2023) pukul 23.00 WIB.

Ia menjelaskan pihaknya masih belum mengetahui pemicu persekusi tersebut.

Namun, dia mengetahui bahwa kafe-kafe dan tempat hiburan malam yang ada di kawasan Lengayang sudah diimbau untuk tidak buka saat Ramadan.

“Sekarang ini kita belum tahu pemicu dan penyebab, awalnya seperti apa, kita belum tahu. Kita akan dalami nanti,” kata Gusmanto.

Baca juga: Di Mana Kepala BNN Kota Tasik? Keberadaannya tak Diketahui usai Viral Minta THR ke PO Budiman

“Sebelum puasa itu kita sudah mendatangi kafe-kafe yang ada di situ untuk menyampaikan kepada mereka untuk tidak beroperasi dulu saat Ramadan,” jelas dia.

Gusmanto menjelaskan, dua perempuan yang jadi korban persekusi dan pelaku sempat sepakat untuk tidak saling menuntut.

Sumber: Kompas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved