Tuding Kampus Ingkar Janji, Ratusan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Berunjuk Rasa

Laporan Wartawan TribunPriangan.com Tasikmalaya, Firman Suryaman

TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - Tuntutan belum dipenuhi, ratusan mahasiswa STMIK Kota Tasikmalaya kembali berunjuk rasa di kampus, Senin (10/4/2023). 

Aksi unjuk rasa dilakukan bertepatan dengan batas waktu dua minggu janji kampus akan menyelesaikan proses merger dengan perguruan tinggi (PT) serumpun setelah izin STMIK dicabut.

Namun nyatanya proses merger masih menggantung. Pimpinan STMIK Kota Tasikmalaya, Restu Adiwiyono, sebelumnya menyebut proses merger dilakukan dengan Unper dan DCI.

Aksi dipusatkan di gedung Restu Sky di kompleks kampus STMIK, Jalan RE Martadinata. Semua mahasiswa mengenakan jas almamater.

Disela aksi, pembantu korlap aksi, Irfan Fauzi Nugraha, mengatakan, ada tiga poin tuntutan dalam aksi kali ini.

"Pertama menagih janji yayasan mengenai apa yang menjadi kesepakatan pada aksi pertama akhir Maret lalu," kata Irfan.

Tuntutan kedua, mahasiswa menuntut Dikti campur tangan langsung menyelamatkan ratusan mahasiswa pasca pencabutan izin. 

"Hingga saat ini kami masih merasa ditelantarkan. Oleh dari pihak STMIK sendiri maupun pihak Dikti yang mencabut izin kampus," ujar Irfan.

Seperti proses merger kampus yang dirasa mahasiswa mengecewakan. Surat dari yayasan baru ditandatangani 6 April 2023.

Sedangkan pada 8 April 2023, mahasiswa harus bersiap-siap mengurus pemberkasan perpindahan. "Itu bertentangan dengan janji kampus menyiapkan segala kebutuhan administrasi maupun biaya perpindahan," kata Irfan.

Pada kenyataannya, ternyata masih mahasiswa yang harus menyiapkan. "Yang ada semua itu baru obrolan dari lembaga bahwa akan ditanggung. Nyatanya tidak. Belum lagi soal pembiayaan," ujar Irfan bernada nelangsa.(*)