Bahan Baku Kolang-Kaling di Tasikmalaya Belum Masa Panen, Padahal Permintaan Pasar Meningkat

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pengrajin kolang-kaling di Tasikmalaya mengaku bahwa permintaan pasar telah meningkat hampir satu ton lebih per hari atau 100 ton per tiga bulan sesaat memasuki bulan suci Ramadan 1444 H.

Namun, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakunya, mengingat saat ini buah kolang-kaling belum memasuki masa panen.

Wawan selaku pengepul kolang-kaling dari Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, mengungkap masalah permintaan dan persediaan kolang-kaling di bulan suci Ramadan 1444 H ini.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG untuk Cuaca Kabupaten Tasikmalaya, Hujan Petir Turun Siang Hari Ini

“Untuk produksi kolang-kaling tahun ini menurun, karena bahan baku yang ada di pohonnya itu belum masa panen atau masih muda. Ada juga yang kelewat terlalu tua," terang Wawan kepada TribunPriangan.com pada Rabu (29/3/2023).

Kendati demikian, sambungnya, keberadaan usaha kolang-kaling miliknya itu setidaknya dapat menciptakan lapangan kerja bagi ibu-ibu atau tetangga sekitar.

"Alhamdulillah, paling bersyukurnya itu tetangga di sini bisa bekerja, sedikitnya untuk menambah penghasilan keluarganya," jelas Wawan.

Baca juga: Nasib Mahasiswa STMIK Tasikmalaya yang Terancam Gagal Sarjana, Dewan: Ingat Perasaan Orangtua

Camat Cineam, Amir Sudyana menambahkan, adanya produksi kolang-kaling di wilayahnya ini serta tingginya permintaan di pasar, dia berharap supaya kolang-kaling ini tidak hanya laris saat bulan suci Ramadan saja, melainkan juga mampu jadi produk bernilai tinggi di luar momentum Ramadan.

"Semoga larisnya kolang-kaling ini akan terus bertahan, tidak hanya saat bulan suci Ramadan saja, melainkan juga pada hari-hari biasa," pungkasnya. (*)