Nasib Mahasiswa STMIK Tasikmalaya yang Terancam Gagal Sarjana, Dewan: Ingat Perasaan Orangtua

"Kami sangat prihatin dan menyayangkan adanya penutupan perguruan tinggi yang sudah lama ada di Kota Tasikmalaya ini," kata anggota DPRD

Editor: ferri amiril
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Pimpinan STMIK Kota Tasikmalaya, Restu, memberikan penjelasan terkait ditutupnya kampus dan nasib mahasiswa ke depannya. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com Tasikmalaya, Firman Suryaman

TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA - Anggota DPRD Kota Tasikmalaya prihatin atas ditutupnya STMIK Kota Tasikmalaya oleh Kemendikbudristek.

"Kami sangat prihatin dan menyayangkan adanya penutupan perguruan tinggi yang sudah lama ada di Kota Tasikmalaya ini," kata anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid, Selasa (28/3/2023).

Namun, menurut Wahid, pihak Kemendikbudristek dipastikan punya alasan kuat hingga memutuskan STMIK Kota Tasikmalaya dicabut izin operasionalnya.

"Tinggal sekarang bagaimana pihak Kemendikbudristek memperhatikan nasib ratusan mahasiswanya," ujar Wahid.

Jangan sampai nasib mereka terkatung-katung apalagi sampai terlantar. "Katanya akan dimerger. Nah, sebaiknya pihak Kemendikbudristek membantu secara aktif agar proses merger cepat dan lancar," kata Wahid.

Terlebih nasib para mahasiswa tingkat akhir yang tinggal selangkah lagi mereka akan menyandang gelar sarjana.

"Bagaimana perasaan para orang tuanya begitu tahu anaknya gagal jadi sarjana. Ini yang harus menjadi perhatian kita," ujar Wahid.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya ini juga meminta Pemkot dan DPRD Kota Tasikmalaya ikut turun tangan menyelesaikan masalah tersebut.

"Bagaimana pun sebagian besar mahasiswa STMIK ini adalah warga kita. Makanya sudah selayaknya eksekutif dan legislatif ikut turun tangan," kata Wahid.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved