Menggabungkan Galendo dan Brownies, Lahirlah Kuliner Brolendo Ciamis
Siapa yang tidak kenal denga galendo? Camilan atau kudapan khas tradisional dari Tatar Galuh
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis, Andri M Dani
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Siapa yang tidak kenal denga galendo? Camilan atau kudapan khas tradisional dari Tatar Galuh Ciamis tersebut tetap mencoba bertahan di tengah gempuran berbagai pilihan kuliner modern yang hits.
Di tangan-tangan kreatif dan inovatif, galendo berupa saripati olahan santan kelapa tersebut muncul dengan berbagai varian baru.
Seperti di tangan kreatif dan produktif, Rian Aulia Dwilazuaris (32) terjadi kawin campur (blasteran) antara galendo dan brownies lahirlah brolendo. Kue brolendo memang gabungan kuliner kekinian (brownies) dengan makanan tradisional khas Ciamis (galendo).
“Diberi nama brolendo. Gabungan brownies dengan galendo. Perpaduan kue modern dan makanan tradisional,” ujar Rian Aulia Dwilazuris yang akrab dipanggil Teh Aulia tersebut kepada Tribun Jumat (24/3/2023).
Teh Aulia sehari-hari adalah pemilik usaha rumah (homemade) cookies & hampers “Dapur Cool Kedai” di rumahnya di dekat Masjid Besar, Alun-Alun Rancah yang biasa menerima pesanan kue termasuk kue ulang tahun.
Tahun 2018, ibu muda yang punya dua anak yang masih balita tersebut membuat varian baru galendo digabung dengan brownies.
“Sehari-hari saya memang biasa bikin bolu dan brownies. Sedangkan galendonya diperoleh dari pengrajin lokal di Rancah. Setelah dicoba beberapa kali racikan, baru tahun 2022 lalu, saat hari jadi Ciamis baru berani launching brolendo,” katanya.
Ide kreatif berupa brolendo tersebut menurut Aulia sebagai salah satu upaya agar galendo tetap lestari. Sekaligus untuk menyambungkan lidah milenial terutama generasi muda Tatar Galuh Ciamis untuk memggemari makanan tradisional khas Ciamis tersebut. Tentu dengan tampilan baru berupa brolendo, blasteran antara galendo dengan brownies.
Ada dua pilihan varian brolendo yakni brolendo semi basah yang di kemas dalam toples plastik dan brolendo kering (brolendo krispi) dalam kemasan kantong yang lebih praktis untuk yang mobile.
Komposisi kedua macam inovasi camilan khas Ciamis tersebut sama. Yakni berupa galendo plus bahan baku brownies yakni tepung terigu. Gula merah, telur, cokelat compound hitam, kakao bubuk, mentega, garam serta ekstrak vanile. Dan dimasaknya dengn cara dibakar pakai oven.
Untuk harga dan daya tahan tentu berbeda. Brolendo semi basah yang dikemas dalam toples pelatik ukuran 180 gram harganya menurut Teh Aula Rp 35.000/toples dengan daya tahan suhu kamar 7 hari. Sementara bila disimpan dalam freezer tentu bisa lebih lama.
Sementara untuk brolendo krispi bisa tahan sampai 6 bulan harganya Rp 15.000/kemasan.
Brolendo bautan Teh Aulia ini selalu tersedia di daur CK-nya di Rancah, juga dijual di pasar online.
Setiap minggu Teh Aulia memproduksi 10 kali produksi, dengan kapasitas setiap produksi 12 toples brolendo semi basah.
“Brolendo cocok untuk takjil berbuka puasa. Apalagi untuk kue lebaran. Kami juga sudah mempersiapkan parcel lebaran brolendo dipadu dengan berbagai macam kue lainnya,” ujar bungsu dari lima bersaudara tamatan BSI Jakarta tersebut.
Ditangan kreatif Teh Aulia dengan homemade “Dapur CK”nya galendo pun jadi camilan lintas generasi dengan varian brolendo (brownies galendo).(*)
| Kabupaten Ciamis Punya 9 Warisan Budaya Tak Benda, Galendo dan Hajat Bumi Cariu Masuk |
|
|---|
| 4 Pusat Oleh-Oleh Khas Bandung, Cocok Untuk Mampir dan Beli Buah Tangan |
|
|---|
| Kecimpring, Keripik Khas Ciamis yang Terbuat Dari Singkong Bertekstur Renyah dan Lezat |
|
|---|
| 4 Pusat Oleh-Oleh di Bandung Ini Bikin Kamu Ga Nyesel Bawa Buah Tangan Untuk Keluarga |
|
|---|
| Buat Camilan Enak Yuk Khas Ciamis, Berikut Resep Kue Tambang Manis yang Bikin Ketagihan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.