Flyover Bojongsoang Baleendah
Sudah Berbahaya, Pemprov Jabar Bangun Jembatan Tertua di Bandung, Hubungkan Baleendah-Dayeuhkolot
Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membangun Jembatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kepala Bappeda Jabar Sumasna mengatakan, sedikitnya Pemkab Bandung mengirimkan 49 usulan ke Pemprov Jabar pada tahun 2021, salah satunya soal pembangunan flyover Bojongsoang-Baleendah dengan nilai Rp 200 miliar.
"Begitu kita bedah surat yang disampaikan waktu itu Pemkab Bandung minta uang Rp 200 miliar terhadap salah satu usulan dari 49 usulan yang diajukan. Jadi total usulannya ada 49, salah satu usulannya flyover," kata Sumasna saat ditemui di Dusun Bambu, Bandung Barat, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Nasdem Jabar Minta Kang Emil dan Dadang Duduk Bersama Bahas Flyover Bojongsoang
Usulan Pemkab Bandung itu kemudian dimentahkan lantaran Pemkab Bandung tidak menyertakan Dokumen Studi Kelayakan Proyek atau feasibility study (FS) dan Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED).
"Jadi memang belum ada kajian, FS pun belum. Sehingga kami di Bappeda tugasnya adalah mengkurasi usulan yang belum memenuhi syarat. Otomatis ketika masuk ke Bappeda (usulan) yang ini tidak bisa diloloskan karena beberapa alasan," sebut Sumasna.
Sumasna menjelaskan, alasan lain tidak meloloskan usulan pembangunan flyover itu melihat kondisi keuangan Pemprov Jabar yang saat itu sedang fokus pada sektor kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Baca juga: Pemprov Jabar akan Kaji Wacana Pembangunan Flyover Bojongsoang usai Ridwan Kamil dan Dadang Bertemu
"Saat itu kondisi keuangan Pemprov sedang fokus ke penanganan Covid-19. Karena memang refocusing di tahun 2020 tahun 2021 kita habis-habisan juga. Jadi belanja infrastruktur dalam tanda kutip bukan prioritas, yang prioritas saat itu urusan kesehatan Covid-19," papar Sumasna.
Meski demikian, Bappeda tetap menangkap semangat yang diusulkan yakni penanganan kemacetan di kawasan Jalan Raya Bojongsoang, namun hal itu perlu kajian, sehingga solusi atas kemacetan itu tepat.
Menurutnya, pembangunan flyover belum tentu menjadi satu-satunya solusi yang menjawab persoalan kemacetan di ruas jalan tersebut.
Oleh karena kajian matang sebelum ada usulan flyover itu penting dilampirkan.(*)
Sumber : Kompas.com (Penulis : M. Elgana Mubarokah | Editor : Reni Susanti) / TribunPriangan.com
Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di : Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.