Cerita Penjual Boneka yang Ingin Merubah Nasib, Langsung Sabet Tawaran Transmigrasi
Tanah Allah itu luas, dan rezeki dari-Nya bertebaran di mana-mana. Maka katakan untuk orang yang
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - "Tanah Allah itu luas, dan rezeki dari-Nya bertebaran di mana-mana. Maka katakan untuk orang yang duduk dalam kehinaan, jika bumi terasa sempit, bepergianlah!"
Kutipan diwan penyair Persia, Abul Fath Al-Busti (942-1010) tampaknya mewakili semangat Wahyu Hasanudin (40), warga Dusun Cibeureum, Desa Sirnasari RT 01/02, Jatinunggal, Sumedang untuk mengikuti program transmigrasi.
Dia yang bertubi-tubi bernasib miskin begitu semangat untuk berpindah tempat tinggal dan memulai hidup baru sebagai petani sawit dengan lahan dua hektare dan tempat tinggal yang dijanjikan pemerintah.
Wahyu adalah satu di antara orang-orang yang akan berangkat transmigrasi ke Prabumulih, Sumatera. Kuota transmigrasi tahun ini dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk 45 keluarga.
"Saya yakin, berdasarkan pengalaman merantau, rezeki saya adanya di kampung orang. Saya selalu sukses kalau di kampung orang," kata Wahyu melalui sambungan telepon, Rabu (1/3/2023).
Wahyu punya istri, Qoriah (37) warga Indramayu. Keduanya merupakan duda dan janda yang kemudian menikah. Qariah punya anak dari suaminya terdahulu yang telah wafat. Di antaranya, anak yang masih kecil Sofaatun Fatimah (10).
Dari pernikahannya kini, Wahyu dan Qariah dikaruniai dua anak Muhammad Rizki (8) dan Mutiara Mirnawati (6).
Mereka tak punya rumah. Mula-mula mereka tinggal di rumah peninggalan orang tua Wahyu, Mak Uwat. Rumah itu ukuran 4x4 pemberian pemerintah dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Namun, saudara-saudara Wahyu tak rela dia dan keluarganya tinggal di rumah tersebut. Bahkan meminta uang sewa kepada Wahyu.
Keluarga Wahyu pun terusir. Sempat mengontrak beberapa bulan namun ekonomi semakin sulit, kini mereka tinggal gratis di rumah milik tetangganya bernama Aris. Rumah itu kosong karena Aris tinggal di rumahnya yang lain.
"Saya sehari-hari dagang boneka. Tapi akhir-akhir ini sangat sepi. Malah kini berhenti dagang karena kena tipu. Uang modal dagang Rp 2 juta hilang ditipu," kata Wahyu.
Maka, ketika ada orang dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), tiga bulan lalu menawarinya transmigrasi, Wahyu dengan cepat menerimanya.
"Saya sudah kebayang di sana akan berkerja apa. Apalagi dengan lahan dua hektare, yang katanya kalau sekali panen sawit bisa dapat Rp 26 juta," kata Wahyu.
Wahyu memang punya pengalaman bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan. Dia bekerja pada tahun 2002, 2004, dan 2010.
"Begitu pulang ke Sumedang kembali hidup repot. Saya sih kalau sudah punya modal banyak ditipu," katanya.(*)
Daftar Nama 59 Siswa SMA yang Keracunan di Sumedang, Tersebar di Tengah dan Timur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS! 59 Pelajar SMA di Sumedang Keracunan MBG |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan MBG, Bupati Sumedang Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
2 Ular Kobra Mematikan Ditemukan di Sumedang, Hanya Berselang Satu Hari |
![]() |
---|
23 Pilot Paralayang Nyasar Setelah Jajal Langit Sumedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.