Berita Viral
Viral Video Bayi yang Selamat saat Lahiran di Bawah Reruntuhan Gempa, Sang Ibu Tak Terselamatkan
kejadian langka terjadi pada seorang bayi baru lahir yang ditemukan selamat di bawah puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat ketika gempa bermagnitudo 7,8 meratakan bangunan yang dihuni keluarganya.
Baca juga: Pilu, Balita 18 Bulan Korban Gempa Turki dan Suriah Selamat, Namun Ibu dan Saudara Meninggal Dunia
"Kami mendengar suara saat sedang menggali. Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," ucap kerabat dari keluarga bayi tersebut, Khalil al-Suwadi kepada AFP disadur dari Kompas.com pada Selasa (7/2/2023).
video penyelamatan tersebut sontak viral di media sosial, yang menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang dipenuhi debu.
Pria kedua kemudian berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit.
Bayi itu lantas dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin.
Baca juga: BREAKINGNEWS Mahasiswi Asal Ciamis Menceritakan Kepanikan Gempa Turki
Dikutip dari Kompas.com, setelah proses evakuasi bayi tersebut, para kerabat pun melanjutkan pencarian keluarga dari sang bayi, yang meliputi sang ayah bernama Abdullah, ibunya bernama Afraa, empat saudara kandung, dan seorang bibi.
Tubuh mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa.
Di ruangan remang-remang, Suwadi menatap mayat-mayat tak bernyawa itu dan mencatat nama-nama mereka.
"Kami mengungsi dari (kota timur yang dikuasai pemerintah) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya," katanya.
Baca juga: Viral Unggahan Kekecewaan Penonton saat Konser Dewa 19, Penonton Keluhkan Ini
Jindayris dikethui adalah kota di Suriah yang dikuasai pemberontak, dan umah keluarga dari bayi tersebut adalah salah satu dari sekitar 50 rumah di Kota Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa.
Di seluruh Suriah, data terbaru menunjukkan, lebih dari 1.600 orang telah tewas akibat gempa.
Kota-kota yang dikuasai pemberontak menyumbang sekitar 800 orang tewas.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah Kamis 23 Maret 2023 Wilayah Kota Cimahi
Perawatan di Rumah Sakit
Dikutip dari Kompas.com, sang bayi saat ini sedang dirawat intensif dalam inkubator di rumah sakit di Afrin, dan dipasangi infus.
Tubuhnya ada yang terluka dan perban melilit tangan kirinya.
Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.