Riak PKB dan Gerindra di Kabupaten Tasikmalaya Masih Terjadi, Pengamat: Supaya Lebih Harmonis
Riak PKB dan Gerindra di Kabupaten Tasikmalaya Masih Terjadi, Pengamat: Supaya Lebih Harmonis
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Koalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra di Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini masih bergejolak.
Sebelumnya, dinamika tersebut mulai muncul saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tasikmalaya pada 2020 lalu, kala PKB dan Gerindra mengusung Calon Pasangan Bupati yang berbeda.
Ketika itu PKB mengusung Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz (WANI), sementara Gerindra mengusung Azis Rismaya Mahfud-Haris Sanjaya.
Baca juga: Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini, Hujan Petir Masih Diprediksi Turun Siang Hari
Haris Sanjaya merupakan mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya. Akan tetapi pada Pilkada 2020 lalu, dia mencalonkan diri dari Partai Gerindra.
Ketua DPC PKB Kabupaten Tasikmalaya Ami Fahmi dan Haris Sanjaya sama-sama kader Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah tersebut.
"Memang dua-duanya secara umum merupakan Warga NU yang memilih jalan berbeda," ungkap pengamat politik Asep Majid Tamam kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon, Sabtu (4/1/2023).
Baca juga: Kesaksian Makmur, Nelayan Banten Bertahan Hidup 4 Hari di Tengah Laut hinggaTerdampar di Tasikmalaya
Menurutnya, dinamika sejak Pilkada 2020 lalu itu tidak menutup kemungkinan masih bertahan sampai hari ini.
"Apa yang terjadi sekarang ini bisa diminimalisir, dan mudah-mudahan hanya gimmick saja. NU sebagai rumah besar harus bisa jadi perekat kedua Partai ini,” terangnya.
Di samping itu, lanjut Asep, koalisi yang dibangun antara Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar, dinilai mampu menjadi pemicu keharmonisan PKB-Gerindra di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: Ampera Waterpark, Wisata Tasikmalaya Bertemakan Taman Air Penuh Spot Foto Instagramable
"Potensi politisi PKB dan Gerindra cukup baik, bisa jadi dinamika yang terjadi hari ini hanya saling bercanda," ujarnya.
Asep juga menilai, dinamika ini bukan berarti sedang saling serang dan menjatuhkan, tapi bisa jadi sebagai cara mereka untuk saling mengasah hati supaya bersatu dan timbul harmonisasi.
Baca juga: Budayawan Tasikmalaya: Interaksi Sunda dan Tionghoa Sudah Lama Terjalin di Priangan Timur
"Kalaupun ada riak, menurut saya, hanya beberapa orang saja, dan ini untuk menaikkan elektabilitas. Dalam politik tidak menutup kemungkinan banyak pihak yang seringkali merasa diuntungkan dari perselisihan yang terjadi," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.